THE REAL DIARY OF A TIME TRAVELER

CHAPTER 6: THE STRONGEST TIME MACHINE

Dan begitulah bagaimana akhirnya aku dan pemuda misterius, yang pada saat dia berusia 5 tahun mengaku bernama Cloud, berhasil menyatukan kedua geng remaja yang semula bermusuhan tersebut, dimana akhirnya persatuan keduanya akan membuat mereka tercatat dalam sejarah dunia sebagai nenek moyang generasi X yang mana semua keturunan mereka nantinya akan memiliki berbagai variasi kemampuan supranatural sebagaimana yang mereka miliki. Dan sejak itulah dunia masa depan berubah total. Dengan begini aku terbebas dari peran sebagai salah satu tokoh utama di jalan cerita di jaman ini, serta aku tidak perlu lagi memaksakan diri memakai bahasa gaul para remaja setiap hari, yang menurutku sama sekali bukan gayaku berbicara.

Singkat cerita setelah misiku selesai, program kesadaranku langsung mengembalikan seluruh ingatanku dengan tidak menghapus tentang ingatan sebagai salah satu tokoh utama di jalan cerita tadi, pada saat kesadaran ku kembali itulah, tiba-tiba saja aku mendeteksi keberadaan Cloud, dan sepertinya Cloud juga terkejut dengan alasan yang sama.

Walaupun Cloud juga memakai sistem penyamaran kamuflase agar terlihat seperti salah satu tokoh utama, namun dengan kekuatan mata batinku aku dapat melihat dengan jelas wujud dirinya di balik wujud tokoh utama cerita ini. Dan sepertinya dia juga mendeteksi keberadaanku, terbukti dari tidak lepasnya dia menatap ke arahku saat ini yang berada di balik wujud salah satu tokoh utama yang baru saja selesai aku perankan.

Mengingat kami masih berada di sekitar banyak orang, maka kami memutuskan untuk melakukan percakapan telepati

Aku melihat kearah Cloud, lalu melakukan percakapan telepati dengannya
“jadi selama ini kamu beperan sebagai Dhany?”
Cloud juga tidak kalah terkejutnya
“dan kamu berperan sebagai Sisca?”

“Sisca kecelakaan tertabrak kereta sampai koma, karena itu menggantikan peran dia” ujarku
“Dhany minggat dari rumah mengembara ke gunung ketika aku tiba di jaman ini” jelas Cloud

Tanpa kami berdua ketahui, ternyata kami berdua sejak awal sudah saling merencanakan program peran kami masing-masing, dimana kalau setelah kami sadar dari peran kami masing-masing, maka kekuatan batin jarak jauh kami berdua akan juga secara otomatis bergerak melintasi dimensi untuk segera menanamkan ingatan tentang semua peran kami selama ini ke dalam ingatan Sisca dan Dhany yang perannya selama ini kami perankan, agar mereka mengira bahwa merekalah yang ikut berperan dalam semua kejadian ini.

Dan seharusnya saat ini semua ingatan itu sudah masuk ke dalam pikiran mereka. Proses penanaman ingatan jarak jauh ini biasanya akan membuat mereka pingsan, dimana kalau mereka sadar nanti, mereka akan mengira bahwa mereka sudah melakukan semua kejadian ini.

Tanpa terasa, hari ini genap sudah setahun aku berada di jaman ini. Dan sebagaimana yang sudah aku ketahui juga, bahwa setelah peran ku selesai biasanya kekuatan ku akan langsung mengirim ku ke jaman lain, dan entah kapan lagi aku dan Cloud akan bisa bertemu lagi.
                                         
Melihat Cloud yang saat ini juga sedang menatapku, aku jadi teringat masa masa manis dan menyenangkan ketika dulu aku masih berusia 18 tahun, saat aku bertemu Cloud ketika dia masih kecil, dimana saat itu aku merawatnya dan melatihnya, sampai dia bisa berdiri sendiri dan melindungi diri sendiri. Tak kusangka anak kecil yang manis itu saat ini dia sudah sebesar dan sehebat dan setampan ini.

Tunggu? aku bilang tampan? Mudah-mudahan saja Cloud yang bisa membaca pikiran tidak mendengar pikiranku barusan. Dan....., sepertinya sia-sia saja, karena di balik wujud Dhany, aku melihat Cloud tersenyum sesaat setelah aku memikirkan hal tadi mengenai penampilan dia saat ini. Hebat sekali Rain..!! kamu baru saja sukses mempermalukan dirimu sendiri..!!  

Saat ini aku sudah berusia 22 tahun, dan dari kondisi getaran molekul dan atom tubuhnya, aku bisa merasakan dan mendeteksi kalau sepertinya secara fisik, Cloud juga memiliki umur yang sama denganku. Namun apabila dilihat secara mental, karena selama 22 tahun umurku ini aku sudah sering sekali mengulangi kehidupan di berbagai jaman sampai beberapa puluh kali atau bahkan sampai ratusan kali di setiap jaman, maka walaupun secara fisik aku berumur 22 tahun namun secara mental sebenarnya aku sudah berusia lebih dari 1000 tahun. Entahlah apakah di bumi ini di suatu jaman ada manusia lain yang berumur lebih tua dari aku atau tidak.

Terakhir kali aku bertemu dengannya pada saat aku berusia 18 tahun berarti sudah 4 tahun aku tak bertemu dengannya. Sedangkan dari sudut pandang Cloud, terakhir kali dia bertemu denganku pada saat dia masih berusia 16 tahun berarti sudah 6 tahun dia tidak bertemu denganku.

Akan tetapi walaupun mungkin dari sudut pandang Cloud dia baru terpisah 6 tahun denganku, namun dari sudut pandangku selama 4 tahun aku terpisah dengannya sebenarnya sudah 365 kali atau 365 tahun aku menjalani pengulangan kehidupan di 4 jaman yang berbeda tersebut.

Yang bisa dikarenakan karena gagalnya misiku sehingga aku harus mengulanginya berkali-kali. Atau karena aku sengaja memilih untuk mengulangi kehidupan di beberapa jaman tersebut berkali-kali agar bisa mengumpulkan berbagai informasi mengenai segalanya dari seluruh penjuru dunia dan juga untuk memperoleh lebih banyak waktu untuk memperdalam penguasaan berbagai macam ilmu beladiri, ilmu pengetahuan ataupun ilmu batin yang sedang aku pelajari.

Sehingga dari sudut pandangku, sudah ratusan tahun aku tidak bertemu dengannya. Benar-benar, sama sekali tak kusangka. Setelah ratusan tahun terpisah dimensi ruang dan waktu di jaman yang berbeda, akhirnya aku dan dia bisa bertemu kembali di jaman ini.

Dari kondisi tubuhnya dan kondisi tubuhku, terlihat bahwa kami masih seperti berusia 20 tahun, hal ini dikarenakan setiap kali menjelajahi waktu, tubuh kami ditinggal di jaman sebelumnya lalu semua atom tubuh itu dihancurkan sampai tak bersisa sehingga kami terlihat menghilang ketika berpindah jaman.

Lalu di jaman yang baru dimana kami dikirim, kesadaran kami menggunakan gravitasi di tingkat atom untuk mengikat semua atom-atom di jaman itu untuk membentuk tubuh baru untuk ditempati oleh kesadaran kami yang sudah dikirim terlebih dahulu ke jaman itu, karena itulah kami terlihat seolah-olah tiba-tiba saja muncul di suatu jaman ketika kami tiba di jaman itu.

Padahal yang sebenarnya terjadi adalah, kesadaran kami sudah sampai terlebih dahulu di jaman itu, itu di karenakan kesadaran tidak memiliki wujud tiga dimensi, sehingga kesadaran bisa melakukan teleportasi atau berpindah dimensi ruang dan waktu dalam sekejap tanpa kendala, semudah seperti seseorang yang berjalan melewati sebuah pintu yang terbuka.

Sementara tubuh tiga dimensi kami di tempat yang lama harus ditinggalkan dan dihancurkan serta harus segera dibentuk tubuh yang baru lagi di tempat yang baru untuk ditempati oleh kesadaran kami. Dan karena itulah, tubuh kami selalu baru dan tak pernah sakit dan menua. Karena itulah selama-lamanya kami akan selalu terlihat seperti pemuda pemudi berusia 20 tahun walaupun setua apapun umur kami nantinya.

Tiba-tiba aku merasakan bulu kudukku merinding, itu adalah pertanda bahwa aku akan segera dikirim ke jaman lain. Tu..tunggu dulu..aku belum sempat berbicara banyak dengan Cloud. Sudah ratusan tahun lamanya aku tidak pernah bertemu dia. Ada begitu banyak sekali hal yang harus aku bicarakan dan tanyakan. Tidak bisakah kekuatan penjelajahan waktuku ini memberikan aku waktu sebentar saja.

Sebentaaar saja. Toloongg, aku mohoooon, sebeentaar saja.... !

Tanpa aku sadari, aku bahkan sampai mengiba dalam hatiku dengan suara yang sangat lirih, berharap entah bagaimana kekuatanku bisa mendengar dan memahami situasiku saat ini, karena sudah sebegitu putus asanya aku dengan ketidakmampuanku untuk mengendalikan kekuatan ku sendiri.

Rasa merinding yang semakin kuat aku rasakan menjadi jawaban tegas dari kekuatan penjelajahan waktuku yang tanpa ampun sama sekali. Dalam waktu kurang dari bebeapa detik lagi aku akan segera meninggalkan jaman ini dan entah kapan lagi aku akan bisa bertemu lagi dengan Cloud.

Menyadari kekuatan ku akan segera mengirim ku ke jaman lain, maka dengan menggunakan telepati secepatnya aku berujar kepada Cloud

“Cloud..., aku...” tanganku berusaha menggapai ke arahnya
“Rain” dengan pandangan tak rela terpisah, Cloud juga mencoba menggapai ke arahku

Belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku, dan ketika tangan kami hampir saja bersentuhan, kekuatan penjelajahan waktu ku langsung mengirimkan aku ke jaman lain, sehingga tanpa ampun, aku langsung menghilang dari pandangan Cloud di jaman itu.

ZAP !

Begitu tiba di jaman lain, aku cuma bisa perlahan menggenggam jemari tanganku yang hampir saja menyentuh tangannya tadi.

Berbagai perasaan sayang, gembira, kangen, dan senang, langsung mendadak berubah menjadi, sedih, kesal, marah, dan tak berdaya. Semua perasaan tersebut campur aduk memenuhi hatiku saat ini. Kalau saja, kalau saja aku bisa mengendalikan kekuatan penjelajahan waktuku mungkin aku tidak perlu merasa hatiku menderita dan sakit seperti ini. Seluruh tubuhku bergetar, jari-jariku semakin mengepal kuat menahan semua gejolak perasaanku saat ini.

Kesaaal...kesaaal..kesaaall..kesaaalll....!!
Dan tanpa kusadari mataku terasa basah dan hangat.
                                                                     
Setetes air mata hangat yang kini menetes jatuh membasahi pipiku mengingatkanku kembali cara Cloud menatapku tadi. Dari bagaimana cara Cloud menatapku pada saat terakhir tadi, aku bisa mengetahui isi hatinya, bahwa sebenarnya selama ini dia selalu berusaha dengan sangat keras mencari ku ke berbagai jaman, namun entah bagaimana dia tidak penah menemukan aku.

Kalaupun bertemu, maka itu adalah pertemuan yang tidak dia rencanakan seperti tadi atau seperti waktu dia masih kecil dan seperti di jaman China kuno dulu. Atau mungkin juga ada hubungannya dengan kekuatanku yang menutup pintu dimensi ruang dan waktu antara Cloud dan aku, sehingga kami tidak bisa bertemu jika belum saatnya bertemu, sebagaimana yang mungkin sudah diatur dalam sejarah mengenai kami berdua yang belum kami ketahui sampai saat ini.

Apakah memang takdirku dan Cloud untuk cuma bisa bertemu setelah 365 tahun sekali di suatu jaman yang lain nantinya? Entahlah.

Mencoba menenangkan diri dan perasaanku, aku menarik nafas panjang, lalu menyeka perlahan mataku yang basah. Dengan mata yang masih terasa hangat ini aku menatap jauh ke arah langit  melihat awan yang berarak pelan.

Aku merenung. Apakah di ujung jaman lain, Cloud saat ini juga sedang melihat langit yang sama dan memikirkan hal yang sama yang sedang aku pikirkan saat ini?

DEG..!!!

Tiba-tiba saja jantungku berdegup dengan sangat kencang. Belum pernah sekalipun jantungku berdegup sekuat ini sebelumnya. Saat aku sedang menduga-duga apa yang sedang tejadi dengan kondisi jantungku. Tiba-tiba saja hatiku merasakan sesuatu yang amat sangat kuat. Perasaan ini begitu kuatnya menyerang hatiku. Nafasku sampai tersengal-sengal dengan sangat kuatnya mencoba menahan kuatnya perasaan yang datang dengan sangat tiba-tiba ini. Perasaan apa ini??!!

DEGG..!!!
Seolah-olah menjawab pertanyaanku tadi. Jantungku sekali lagi berdetak kencang.

Dan sesaat setelah itu, entah bagaimana, saat ini tiba-tiba saja aku bisa merasakan perasaan yang Cloud rasakan detik ini juga. Aku tercekat tak percaya. Perasaan yang sedang aku rasakan sekarang ini? Adalah perasaan milik Cloud..?!!! apa yang sebenarnya terjadi..?!!

Entah bagaimana, aku bisa merasakan kalau saat ini Cloud sedang memikirkan tentang diriku, dan dari kuatnya perasaan yang aku rasakan saat ini, aku jadi mengetahui betapa besar rasa rindu dan sayangnya pada diriku yang selalu dia cari siang dan malam tanpa kenal lelah ke berbagai jaman.

Dan entah mengapa, aku juga bisa merasakan kalau Cloud juga bisa mengetahui dan merasakan hal yang aku rasakan tentangnya saat ini. Bahwa entah bagaimana dan entah sejak kapan, ternyata harus aku akui, sepertinya aku juga, sayang kepadanya.
                                                                     
Aku tercengang kagum menyadari perasaan ini, perasaan yang tidak pernah aku rasakan seumur hidupku. Benar-benar tidak bisa di nalar dengan akal, bagaimana bisa saat ini, aku bisa merasakan apa yang sedang Cloud rasakan, dan Cloud juga bisa merasakan apa yang sedang aku rasakan. Benar-benar aneh, namun sangat mengagumkan. Padahal kami terpisah dimensi ruang dan waktu di jaman yang berbeda, namun entah mengapa saat ini aku bisa merasakan perasaan yang sangat kuat ini.

Sambil masih menatap awan yang berarak pelan di atas langit, tanpa aku sadari, aku tersenyum lebar sambil sekali lagi menangis, namun kali ini, air mata yang aku keluarkan, adalah air mata bahagia.

Aku benar-benar merasa bahagia yang tidak terkira dan tidak bisa terlukiskan dengan berbagai macam kata-kata. Seolah-olah tidak akan cukup seluruh tinta di dunia ini mulai dari awal jaman sampai akhir jaman untuk melukiskan rasa bahagia yang meledak dengan dahsyatnya di dalam langit hatiku saat ini.

Air mataku terus menerus mengalir dengan hangatnya seiring dengan semakin lebarnya senyumku menatap langit di kejauhan. Jadi inikah yang dinamakan cinta? Ya tuhan, rasa ini sungguh indaaaah sekali. Perasaan ini terasa begitu hangat. Membuatku tak ingin melepaskan perasaan ini selama-lamanya. Kalaupun aku diberikan imbalan surga dan bisa menghindari neraka, maka aku akan lebih memilih untuk selalu bisa merasakan kehangatan perasaan cinta ini selama-lamanya.

Aku memejamkan mata dan menarik nafas perlahan mencoba merasakan lembutnya alunan dawai cinta dan sejuknya aliran cinta yang menari-nari dengan indahnya memeluk dan membelai sekujur hatiku dan tubuhku dengan kelembutan sayap-sayap putihnya.

Rengkuhlah aku, tenggelamkanlah aku ke dalam samudra cinta ini, jangan pernah lepaskan aku.

Akhirnya aku memahami perasaan para sufi ketika mereka membuat puisi Cinta mereka kepada Sang Maha Cinta. 
                                                                                                                         
Perlahan akhirnya aku yakin bahwa ternyata walaupun kami terpisah dimensi ruang dan waktu di jaman yang berbeda namun perasaan kami berdua mampu melintasi batasan dimensi dan mengatasi perbedaan ruang dan waktu diantara kami berdua.

Entahlah kapan lagi takdir akan mempertemukan kami berdua, tapi selama apapun itu nanti, dan pada jaman apa kami nanti akan dipertemukan, aku akan selalu menanti saat-saat dimana aku bisa bertemu lagi dengannya.

Aku percaya bahwa semua akan indah pada waktunya nanti.

Karena Cinta adalah satu-satunya mesin waktu terkuat yang bisa membawa kita menembus batasan dimensi ruang dan waktu sampai ke dimensi yang tertinggi. 

Dan begitulah bagaimana caranya menjelajah waktu tanpa menghancurkan alam semesta.



TAMAT






















































Segaris cahaya terang yang lembut, hangat dan tidak menyilaukan,
Tiba-tiba turun seolah keluar dari celah langit dan menyinari tubuh Rain.

Otomatis Rain yang kaget, langsung melihat ke atas.
Masih sambil menatap ke arah asal cahaya dari celah langit,
Rain terdiam sejenak seolah ada yang mengajaknya bicara.

Setelah terdiam sejenak, Rain tersenyum sambil menjawab suara itu

kemudian Rain memejamkan matanya dan mengangkat kedua tangannya keatas

Sejenak tubuh Rain bercahaya sangat terang
lalu perlahan-lahan ketika sinar itu menghilang
sosok Rain pun menghilang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar