THE REAL DIARY OF A TIME TRAVELER

CHAPTER 2: AKULAH AKHIR - 2.Atlantis

6 bulan kemudian

ZAP..!!!

Seluruh pemandangan di hadapanku menghilang dan berganti dengan pemandangan yang sangat mencengangkan. Kali ini kekuatan aneh ku mengirimku ke tengah kota legendaris yang sekali lihat bisa langsung aku hubungkan dengan berbagai literatur sejarah, terutama literature sejarah berjudul Timaeus dan criteas yang di tulis oleh Plato, seorang filsuf Yunani terkemuka pada tahun 347 sebelum masehi.

Plato sebagai penulis yang menceritakan tentang kisah kerajaan ini menggambarkan bahwa kerajaan yang ada dalam kisahnya ini ada pada jaman ribuan tahun sebelum masa kehidupan Plato.

Bila mengikuti perhitungan siklus empat jaman yang merubah manusia secara total, maka sebenarnya bisa dikatakan kerajaan ini didirikan pada masa akhir jaman emas oleh penghuni bumi sebelum manusia yang sangat berkuasa dan menguasai seluruh elemen dasar alam, yang biasa disebut sebagai Dewa.

Namun perlahan ketika memasuki jaman perak, para penerus Dewa yang bisa dibilang sebagai, setengah Dewa setengah manusia, yang menguasai kerajaan, yang pada awalnya bisa dikatakan sebagai gambaran masyarakat yang sangat sempurna namun perlahan mulai tidak bersikap bijaksana dan membuat kerusakan besar dimana-mana, kemudian karena marah besar, akhirnya para Dewa dari jaman emas menghancurkan dan menenggelamkan kerajaan ini ke dasar samudra pada akhir jaman emas mendekati awal jaman perak. 

Sebagai kerajaan yang dibangun pada akhir jaman emas. Kota di kerajaan ini sendiri adalah sebuah kota modern yang dikelilingi oleh beberapa kanal berbentuk lingkaran yang sangat besar yang mengalir ke laut dan di diami oleh masyarakat yang sempurna. Mengingat Atlantis berdiri ribuan tahun yang lalu bahkan sebelum kerjaan Yunani pertama kali berdiri, maka berbagai bentuk bangunan, serta kendaraan tanpa kuda yang bisa melaju di air, darat, dan udara bertenaga kristal khusus, yang dinaiki oleh masyarakatnya merupakan cerminan majunya peradaban bangsa ini dibanding peradaban kota-kota lain di sekitarnya.

Orang menyebut kota ini sebagai kota legendaris Atlantis. Dan disinilah aku berada sekarang, di tengah-tengah kota kerajaan besar dan modern ini.

Yang membuatku tercengang ketika melihat kerajaan legendaris ini bukanlah karena teknologi modern yang masyarakat ini gunakan, karena walaupun aku akui bahwa beberapa teknologi yang ada di Atlantis ini masih bisa dikatakan sudah setara atau mungkin melebihi tandingan teknologi modern yang aku lihat pada jaman 2030 dan jaman perang dunia ke 5.

Namun yang membuatku tercengang adalah fakta bahwa pada jaman dahulu kala, tepatnya jauh ribuan tahun sebelum jaman Plato pada tahun 347 hidup di Yunani, yang mana seharusnya kebudayaan serta teknologi masyarakatnya masih primitif, namun yang aku lihat saat ini di kerajaan Atlantis ini justru sebaliknya.

Pada semua kendaraan terbang yang aku lihat yang digunakan oleh penduduk di sekitarku, aku perhatikan, terdapat kristal berwarna biru terang yang menempel pada bagian atasnya seperti kunci kendaraan. Begitu juga pada benda-benda lain yang digunakan dalam kehidupan mereka sehari-hari, kristal biru yang sama juga aku lihat menempel pada bagian sisi benda-benda yang mereka gunakan itu.

Aku perhatikan, di seluruh penjuru kerajaan Atantis ada begitu banyak berbagai bangunan berbentuk piramida beraneka ukuran dengan atap dari kristal besar yang berpendar biru. Walaupun sudah menjalani kehidupan di peradaban modern sebelumnya, namun melihat berbagai teknologi yang mereka gunakan yang mayoritas menggunakan energi alam, seperti kristal, sinar matahari dan lain-lain, membuat aku tercengang seperti orang kampung yang baru pertama kali melihat teknologi modern.

Karena sungguh berada di Atlantis seperti berada di planet lain dengan peradaban dan teknologi modern mereka yang memakai prinsip logika yang sama sekali berbeda dengan teknologi yang aku ketahui selama ini. Bisa dikatakan gambaran kehidupan masyarakat kerajaan Atlantis yang sangat modern di antara kerajaan lain di penjuru bumi yang masih primitif akan dengan sangat mudah membuat Atlantis dijuluki sebagai kerajaan para Dewa.

“boss, pakaian mu diperhatikan terus boss oleh semua orang di sekitar” Sony mengagetkan lamunanku

Tanpa sadar, aku yang dari daratan China tadi masih memakai pakaian traditional dari masyarakat China, dan lupa memerintahkan Sony menggunakan teknologi Molecular Transformation pada baju tempurku untuk mengganti pakaianku sama dengan masyarakat sekitar supaya tidak mencolok. Lalu aku pun sedikit berlari kecil ke arah gang kecil yang sedikit sepi, dan hanya dalam beberapa detik saja, pakaian ku sudah di ubah oleh Sony. Dengan begini akhirnya aku bisa berjalan-jalan di Atlantis tanpa menarik perhatian karena sebisa mungkin aku tidak ingin terlalu menarik perhatian masyarakat sekitar.

Tapi tampaknya hal itu tidak akan pernah aku alami, karena sekali lagi, masyarakat sekitar tetap memperhatikanku, tapi kali ini lebih memperhatikan kecantikan wajahku. Aku menarik nafas panjang, seolah-olah tidak percaya, bahkan di jaman yang jauh seperti di Atlantis pun aku juga masih jadi pusat perhatian? benar-benar tidak bisa dipercaya.

Seolah memahami kegusaranku, maka dengan menggunakan Google Atomic Drone, dengan cepat Sony segera mengumpulkan data dan berusaha memformulasikan bahasa, budaya dan hukum yang ada di seluruh kerajaan Atlantis agar ketika aku diajak berbicara, maka informasi tentang bagaimana aku seharusnya bersikap dan berbicara akan langsung sudah dimasukkan ke dalam baju tempurku, sehingga aku akan terlihat bergerak dan berbicara seperti layaknya seorang warga Atlantis.

Tapi yang membuat aku masih berpikir adalah, sejauh ini informasi terkait Atlantis yang di dapatkan oleh semua ahli dari seluruh dunia yang sudah aku pelajari selama ini, hanya di sekitar mitos saja, tentang bagaimana detail peristiwa penting dalam sejarah Atlantis masih simpang siur, sehingga aku dan Sony masih berusaha mencari tahu dengan Google Atomic Drone tentang informasi mengenai seluruh kehidupan di seluruh dunia, terutama di kerajaan Atlantis pada jaman ini, agar kami bisa memprediksikan kesalahan sejarah apa yang mungkin akan terjadi, dan bagaimana memperbaikinya.

Memang aku juga sudah mengetahui akhir dari Atlantis, yaitu kerajaan ini akan hancur dan tenggelam ke dasar lautan sebagai hukuman atas kehancuran yang sudah mereka sebarkan ke seluruh dunia dalam upaya mereka menguasai seluruh kerajaan di dunia.

Tapi entah bagaimana aku melihat kalau sejauh ini warga Atlantis terlihat benar-benar seperti orang yang Ramah dan sangat beradab, bahkan meskipun sedari tadi banyak orang-orang yang memperhatikan penampilanku, namun tidak seorang pun yang lancang menggodaku, sebagaimana yang sering aku alami di berbagai jaman dan kerajaan manapun di bumi ini.

Sebulan kemudian
Memang benar, awalnya aku sangat tertarik melihat peradaban modern yang unik di kerajaan Atlantis ini. Namun setelah sebulan berlalu, entah bagaimana aku melihat masyarakat Atlantis amat sangat terlalu sopan dan beradab. Dimanapun tidak pernah terlihat ada perkelahian atau permusuhan, apalagi pembunuhan. Semuanya sangat baik-baik saja. Mereka semua terlihat sangat menikmati berbagai teknologi yang ada di Atlantis.

Selama sebulan aku berada di Atlantis, aku sudah mencoba berbagai teknologi yang mereka miliki yang menggunakan kekuatan batu kristal khusus mereka yang menurut penelitian Sony tampaknya hanya khusus di tambang di pegunungan di kerajaan Atlantis saja dan di jaman ini saja, karena dalam database perpustakaan digitalnya Sony tidak pernah menemukan jenis kristal yang sama seperti yang di Atlantis ini di seluruh dunia di jaman apapun.

Menurut catatan sejarah yang kami dapatkan di perpustakaan Atlantis, kekuatan yang ada pada batu kristal di wilayah mereka berasal dari kekuatan para Dewa yang menganugerahi kekuatan Dewa ke dalam bebatuan yang ada di wilayah Atlantis agar bisa dipergunakan oleh warga Atlantis untuk mensejahterakan dan memajukan bangsa mereka.

Empat jenis kristal sumber energi yang ada di pertambangan Atlantis menurut mereka berasal dari kekuatan empat Dewa besar penguasa elemen alam, yaitu Dewa air, Dewa angin, Dewa api, Dewa bumi, dimana dengan teknologi yang tepat maka dari perpaduan beberapa kristal secara bersama-sama akan menghasilkan kekuatan elemen alam yang lain.

Seperti kekuatan listrik/petir, kekuatan gravitasi atau anti gravitasi, kekuatan medan energi pelindung kerajaaan, kekuatan penyembuh atau regenerasi sel tubuh yang bisa membuat warga Atlantis tidak pernah sakit atau tua dan bisa berumur panjang sampai ratusan tahun, bahkan sampai kekuatan penghancur mulai dari yang setara dengan bom biasa sampai yang daya hancurnya setara dengan nuklir sekalipun.

Bangsa Atlantis sangat bangga dengan ras mereka, dengan anugerah kristal tersebut mereka berpendapat bahwa mereka adalah bangsa keturunan langsung para Dewa yang diberikan pengetahuan dan kekuatan Dewa.

Dan itu bukan tanpa alasan, karena penggunaan kristal dalam menggerakkan berbagai teknologi mereka sudah sangat modern dan bisa dipermisalkan seperti kekuatan Dewa pada jaman kuno ini, mereka sudah bisa membuat pesawat penumpang berukuran besar berbentuk mirip seperti piring terbang yang bisa mengitari bumi dengan kecepatan suara.

Entah bagaimana aku bisa membuat semacam benang merah bagaimana pada catatan peradaban kuno di beberapa bangunan kuil prasejarah di berbagai belahan dunia terkadang ada gambaran aneh berbentuk seperti piring terbang atau Dewa terbang dan semacamnya, yang kemungkinan besar berasal dari penampakan bangsa pribumi ketika melihat piring terbang bangsa Atlantis.

Dengan kekuatan kristalnya mereka juga membuat medan atau dinding pelindung tak terlihat yang melingkupi seluruh kerajaan Atlantis, sehingga keberadaan kerajaan mereka dan pesawat-pesawat mereka yang selalu terbang kesana kemari berkeliling bumi, tidak dapat dilihat oleh masyarakat bumi yang lain.

Alasan lain mereka berbuat itu karena mereka merasa sebagai keturunan Dewa yang tidak layak hidup berdampingan dengan manusia bumi yang lain yang berpengetahuan dan berperadaban rendah di mata mereka yang sudah sangat maju.

Dengan kata lain mereka ingin menjalani kehidupan terpisah dari para manusia bumi lainnya sebagaimana layaknya para Dewa dengan cara hidup yang sempurna, tanpa cela, beradab dan berkultur tinggi sebagaimana layaknya yang seharusnya mereka lakukan sebagai keturunan langsung para Dewa sebagaimana yang mereka yakini selama ini.

Disini aku sepertinya merasa bahwa mungkin justru ini adalah masalahnya. Karena dalam sejarah disebutkan bahwa para masyarakat Atlantis akhirnya perlahan berubah menjadi masyarakat yang haus kekuasaan untuk melebarkan kekuasaannya menguasai seluruh dunia dengan kekuatan laksana Dewa yang mereka miliki. Namun kalau mereka terlalu beradab dan sempurna seperti sekarang ini bagaimana mungkin mereka akan berubah dalam waktu singkat kalau tidak ada pemicunya?

Apakah itu jangan-jangan alasan kenapa aku berada disini? Apakah aku yang akan menjadi pemicu atau penghasut agar mereka mau berperang menyebarkan kekuasaan mereka dan menguasai dunia, agar pada suatu saat nanti seluruh kerajaan mereka akan ditenggelamkan oleh Dewa dengan letusan gunung berapi dan tsunami raksasa sebagai balasan karena kesombongan mereka menghancurkan dan menguasai kerjaan lain di seluruh dunia?

Yang walaupun menurutku sih, tidak ada hubungannya dengan Dewa, dan hanya kebetulan saja bertepatan dengan peristiwa ledakan dahsyat gunung berapi di dalam kerajaan Atlantis yang diiringi dengan tsunami raksasa yang mengubur dan menenggelamkan Atlantis ke dasar lautan.

Dari jendela kamar penginapanku di lantai tiga, tempat aku menginap, yang terletak di tengah pusat perdagangan dan aktifitas warga Atlantis, aku melemparkan pandanganku di keRamaian warga di bawah apartemenku. Tampak beberapa anak muda sedang bermain semacam permainan ketangkasan beladiri Atlantis untuk menarik perhatianku. Jangan dibayangkan seperti beladiri dengan tangan kosong. Karena beladiri mereka adalah ketangkasan dalam memadukan dan mengendalikan berbagai kekuatan elemen alam dari beberapa macam kristal yang tertanam di gelang mereka.

Cukup menakjubkan, karena dengan pengendalian kekuatan kristal, maka pertarungan beladiri diantara mereka terlihat seperti pertarungan antara para Dewa atau pahlawan super yang bisa terbang dan mengendalikan berbagai elemen alam untuk menjatuhkan lawan mereka.

Mereka sudah melakukan itu setiap hari mulai dari siang sampai sore, pada jam yang sama selama dua sampai tiga jam, semenjak aku menginap di penginapan ini. Peraturannya adalah siapapun yang menang pada hari itu berhak mencoba mendekatiku sore sampai tengah malam, dimana besoknya permainan beladiri akan dilakukan lagi untuk memilih kandidat berikutnya untuk mencoba mendekatiku.

Tidak ada sampai jatuh korban jiwa, karena selain mereka masing-masing membawa kristal penyembuh yang bisa menyembuhkan cidera mereka dengan seketika, mereka juga tidak pernah ada niat untuk saling membunuh. Menurut mereka cara ini lah yang dilakukan dalam adat istiadat para pemuda Atlantis dalam usaha mendapatkan pasangan.

Menurut pendapat Sony aku sebaiknya mengikuti saja adat istidat itu dan menyetujui para pemuda tersebut bergantian mengajakku kencan berjalan-jalan berkeliling Atlantis agar mereka tidak curiga kalau aku bukan warga Atlantis. Dan agar mereka benar-benar percaya bahwa aku adalah warga Atlantis Sony bahkan sudah mempersiapkan identitas palsu dan skenario catatan sejarah kehidupanku ke dalam catatan kependudukan warga Atlantis di pusat data kependudukan Atlantis di perpustakaan kerajaan Atlantis.

Yang aku lumayan suka dari adat istiadat mencari kekasih ini adalah walaupun si wanita bersedia diajak berkencan semalam, tapi si pria tidak akan bersikap lancang atau bahkan tidak akan menyentuh si wanita apabila si wanita tidak pernah memberikan ijin sebelumnya. Namun apabila si wanita sudah bersedia tangannya disentuh oleh si pria, maka itu artinya si wanita bersedia menjadi kekasih si pria.

Namun walaupun pada akhir kencan, yaitu tepat tengah malam, si wanita masih belum bersedia mengijinkan tangannya disentuh, maka si pria akan dengan besar hati mengantar si wanita pulang, tapi bukan berarti dia akan menyerah, dia masih boleh lagi mencoba, tapi dia harus kembali lagi mengantri dari urutan belakang, sampai setelah semua antrian para pria yang lain juga gagal, maka dia bisa mencoba kembali menarik perhatian dan mendapatkan hati si wanita.

Adat ini cukup bagus. Namun masalahnya, saat ini, hampir semua pemuda di penjuru Atlantis berusaha mendapatkan perhatianku yang membuatku terkadang merasa tidak nyaman karena aku juga bisa merasakan kalau para wanita muda Atlantis yang lain sebenarnya cemburu dengan keberadaanku yang mengambil semua perhatian pemuda tanpa menyisakan sedikitpun untuk wanita lain.

Bahkan aku juga merasa para pria disini terlalu berlebihan membicarakan tentang aku. Karena hampir di semua kedai makanan di penjuru kerajaan, semua pria dan wanita membicarakan aku, baik dengan nada kagum atau nada cemburu. Rata-rata mereka sangat penasaran dengan kepandaianku yang mereka ketahui ketika sedang berbicara denganku. Seperti yang sudah aku sebutkan sebelumnya. Bangsa Atlantis ini adalah bangsa dengan teknologi yang sangat tinggi yang juga menunjukkan tingginya kecerdasan mereka.

Karena itulah bagi mereka orang cerdas adalah orang yang paling menarik, dan menurut mereka, tidak saja aku sangat cantik dilihat dari sudut pandang kecerdesan, namun aku juga sangat cantik dilihat dari penampilan fisik, hal yang sepertinya tidak banyak dimiliki oleh wanita Atlantis yang terkadang hanya memiliki salah satu kualitas tersebut, entah cantik namun tidak terlalu pandai, atau pandai namun tidak terlalu cantik.

Selain itu, mereka juga kagum dengan kemahiran beladiri Atlantis ku yang sebenarnya aku pelajari dari Sony yang mencuri semua data tentang ilmu beladiri kristal Atlantis dari perpustakaan Atlantis. Pada awalnya semua bermula ketika aku sedang melihat-lihat para pemuda itu sedang berlatih bersama yang bisa disamakan seperti pemuda di masa depan yang bermain basket atau sepak bola bersama sebagai ajang saling mengakrabkan diri.

Karena kagum dengan bagaimana mereka saling mengkombinasikan kekuatan berbagai kristal sebagai sarana beladiri, maka aku meminta Sony untuk memerintahkan Google Atomic Drone mencari data tentang beladiri kristal Atlantis di perpustakaan kerajaan. Dari situlah aku mendapatkan semua bocoran tentang bagaimana cara memadukan dan mengendalikan berbagai kekuatan kristal untuk mendapatkan kekuatan elemen tertentu yang kita inginkan.

Karena ingin mencoba dan melihat contohnya, maka pada saat itu, aku memerintahkan Sony untuk menggunakan auto pilot untuk menggerakkan baju tempur tak terlihatku dan menggerakkan tubuhku mengikuti gerakan jurus-jurus beladiri kristal yang sudah Sony input ke dalam program tempur di dalam data base baju tempurku. Tentu saja dengan menggunakan beberapa kristal yang Sony curi dari pertambangan Atlantis beberapa hari sebelumnya.

Sebenarnya aku tidak ingin pamer waktu itu. Tapi karena ada beberapa pemuda yang menggodaku dan mencoba menawarkan mengajarkan aku beberapa jurus beladiri kristal sewaktu melihat aku memperhatikan mereka sedang berlatih di taman kota, maka terpaksa aku memerintahkan Sony memamerkan beberapa gerakan beladiri kristal Atlantis dengan menggerakkan gerakan baju tempurku sesuai dengan arahan Sony yang sudah memahami semua jurus-jurus beladiri kristal Atlantis, baik jurus-jurus dasar, jurus menengah, sampai jurus tingkat tinggi.

Dan walaupun Sony sudah juga sudah mendapatkan dan memahami beberapa jurus rahasia yang cuma dipakai oleh anggota elit pasukan kerajaan, namun Sony tidak menunjukkan gerakan rahasia tersebut, karena akan berbahaya dan bisa membuat curiga pasukan kerajaan kepada diriku yang bukan pasukan kerajaan.

Kalau diperandaikan, mungkin penampilan jurus-jurus beladiri kristal Atlantis yang aku dan Sony pamerkan di tengah lapangan taman kota pada waktu itu, bisa disamakan seperti adegan pada film Aang si Avatar yang bisa mengendalikan semua elemen alam. Tentu saja penampilanku itu benar-benar diluar dugaan para pemuda dan penduduk kota yang ada di sekitar taman pada waktu itu.


Menurut laporan Sony yang dia dapatkan dari menguping pembicaraan semua orang di kota adalah mereka sangat terpesona melihat ada seorang remaja wanita yang sangat cantik dan masih semuda itu namun sudah bisa mengendalikan kekuatan kristal selihai itu yang seolah-olah berbagai elemen alam yang aku kendalikan itu bukan berasal dari kekuatan kristal tapi dari kekuatan ku sendiri. beberapa penduduk kota bahkan secara berlebihan menggambarkan penampilan jurus-jurusku pada waktu itu seperti seorang dewi atau bidadari penguasa elemen alam yang turun dari kahyangan.

Sejak saat itulah, para pemuda yang ada di taman pada waktu itu, dan sebagian besar pemuda dari seluruh penjuru kota mulai berdatangan ke taman dekat penginapanku untuk saling bertanding diantara mereka untuk memperlihatkan kepadaku kalau mereka juga mampu mengendalikan elemen alam selihai aku dan layak mendapatkan pengakuan ku.

Karena keunikan beladiri yang tidak pernah aku temui di jaman mananapun dan di negara manapun, maka aku biarkan saja mereka saling bertanding, karena aku cukup menikmati penampilan dan pertandingan pada pemuda itu tiap sore. Namun perlahan aku juga menyadari kalau aku tidak bisa seperti ini terus, karena aku toh bukan warga Atlantis, aku tidak bisa selama-lamanya berpura-pura dan menikmati semua ini seolah-olah aku adalah warga Atlantis. Jujur saja, aku bahkan tidak tertarik untuk menjalin hubungan dengan para pemuda itu.

Karena menurutku percuma saja menjalin hubungan dengan siapapun dengan kondisiku yang seperti ini, yang selalu dilemparkan oleh kekuatan anehku ke berbagai jaman tanpa bisa aku kendalikan. Jadi dari pada merasakan sakitnya kehilangan orang yang disayangi, maka aku telah belajar untuk menutup hatiku dari berbagai hal yang disebut cinta atau kasih sayang, dan aku juga tidak mau terlalu berharap pada hal-hal seperti itu.

Tentu saja, karena dari hasil diskusi kami, aku dan Sony sepertinya sudah menemukan hal yang kemungkinan membuat Atlantis tidak akan melakukan peristiwa penting sebagaimana yang sudah diceritakan secara turun temurun dalam sejarah manusia tentang Atlantis yang akan berkembang menjadi negara yang haus kekuasaan untuk menguasai semua kerajaan di muka bumi, yang mana hal seperti itu yang seharusnya sudah terlihat namun saat ini tidak terlihat sama sekali di sikap kerajaan Atlantis yang terlalu beradab dan Ramah.

Maka yang paling utama yang seharusnya menjadi perhatianku saat ini adalah menemukan cara dan alasan untuk bisa memprovokasi dan memicu kerajaan Atlantis melakukan penyerangan besar-besar ke seluruh penjuru dunia, agar hal yang ada dalam catatan sejarah mengenai Atlantis bisa benar-benar terjadi sesuai dengan yang seharusnya terjadi.

“Sony” ujarku sambil tetap melihat ke arah para pemuda di taman di seberang penginapanku yang masih saling bertanding.
“ya bos”
“kamu masih ingat dengan legenda Dewa mereka tentang raksasa Gigant?”
“yang dipenjara di dasar gunung oleh Dewa Zeus?” jawab Sony

“tunggu dulu” lanjut Sony “jangan bilang kalau kamu berniat melakukan itu?”
Aku menoleh ke arah Sony “sepertinya cuma itu satu-satunya cara untuk memprovokasi mereka”

“kamu sudah sangat dekat dengan hampir sebagian besar warga kota selama sebulan ini, apakah kamu benar-benar serius mau melakukan itu boss?” Sony meminta konfirmasi ku sekali lagi.

“justru karena aku sudah sangat dekat dengan mereka itulah, maka aku sangat yakin, tindakanku ini akan menghancurkan hati mereka, dan akan menyulut kebencian dan amarah mereka manusia bumi yang lain, dan akhirnya akan menjadi pemicu dan alasan yang kuat bagi mereka untuk memulai invasi mereka ke seluruh penjuru bumi” jelasku

“begitu ya” jawab Sony


Aku menggelengkan kepala perlahan sambil tersenyum sinis menertawakan ke ironisan diriku sendiri “sialan, sepertinya kali ini aku harus berperan menjadi orang jahat lagi”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar