A short story
about a girl who become a time avatar
Seharian
ini aku merasakan perasaan hangat yang bertubi-tubi di dalam hatiku. Aku tidak
tahu rasa apa ini, dan mengapa aku merasakan perasaan ini. Sony pun selalu
menggeleng setiap kali aku tanya. Aku tidak bisa makan dengan tenang. Aku tidak
bisa tidur dengan tenang. Semua yang aku lakukan terasa serba salah.
Padahal beberapa minggu yang lalu aku
baru saja berhasil membantu pasukan PBB mengalahkan pasukan teroris
internasional di akhir jaman perang dunia ke 5. Yup sekali lagi, entah kenapa
aku dikirim lagi ke jaman perang dunia ke 5, tapi kali ini berbeda, karena kali
ini aku sudah sangat siap dan sudah sangat kuat. Aku sudah tidak lagi tergantung
pada Sony dan Big Boy. Aku sudah bisa menghadapi para teroris intenasional itu
dengan kekuatan ku sendiri, sehingga dalam waktu satu tahun, perang melawan
kejahatan internasioanl ini berhasil aku bantu untuk di menangkan oleh
pasukan PBB.
“Sony, apa aku terkena racun?”
Tanyaku secara basa basi kepada Sony
yang sebenarnya aku sendiri sudah mengetahui bahwa tidak ada racun sama sekali
di aliran tubuhku. Berbeda dengan diriku yang dulu, diriku yang sekarang ini
berusia 18 tahun sudah memiliki berbagai macam kemampuan, termasuk kemampuan
melihat isi organ tubuhku sendiri tanpa bantuan Sony dan Google eye sedikitpun.
Bahkan kali ini aku yakin aku sudah
memiliki kekuatan dan kemampuan yang siap menghadapi dan menghajar pemuda
penjelajah waktu yang sombong yang menghajarku saat aku berumur 16 tahun di
jaman China kuno dulu.
“nope” jawab Sony singkat
“Tapi kenapa aku merasakan perasaan ini
terus menerus ya” ujarku
Pikiranku menerawang ke jaman Yunani
kuno dahulu dan jaman pertapa sufi di gurun Sahara dulu yang merawatku dengan
penuh cinta kasih sayang saat aku berumur 1 tahun dan 2 tahun. Aneh, entah
bagaimana perasaan yang saat ini aku rasakan mengingatkan aku akan perasaan
cinta dan kasih sayang yang aku rasakan waktu kecil dulu. Apakah benar yang aku
rasakan saat ini adalah cinta? Tapi cinta kepada siapa?
Dalam ajaran tasawuf milik pertapa sufi
yang mengasuhku dulu, cinta digambarkan sebagai satu-satunya penghubung antara
diri kita dan seluruh manusia dan bahkan dengan seluruh alam semesta dan
penguasa alam semesta.
Ajaran sufi sangat mengagungkan cinta
sebagai satu-satunya jawaban dalam kehidupan. Bahkan mereka sampai membuat
berbagai macam puisi cinta yang ditujukan kepada sang penguasa alam semesta
ini.
Beberapa contoh puisi cinta dalam ajaran
sufi berbunyi seperti ini:
CINTA: LAUTAN
TAK BERTEPI
Cinta adalah
lautan tak bertepi
Langit hanyalah
serpihan buih belaka
Ketahuilah
langit berputar karena gelombang cinta
Andai tak ada
cinta, dunia akan membeku
By: Maulana
Jalaludin Rumi
Puisi
ini menggambarkan bahwa sebenarnya cinta lah satu-satunya alasan mengapa
seluruh alam semesta ini ada. Dan cintalah alasan mengapa seluruh alam semesta
ini bergerak. Sang Maha Cinta pada dasarnya sangat mencintai seluruh mahluk
hidupnya di alam semesta semunya dengan sepenuh hati.
Karena
itulah para manusia semua tersebut diberikan keistimewaan agar memiliki
kemampuan untuk menyadari tentang jati diri mereka ytang sebenarnya. Agar bisa
digunakan untuk mendekati Sang Maha Cinta sampai akhirnya bisa kembali bertemu
di dimensi cinta dengan Sang Maha Cinta.
sekali lagi
alunan cintaMu mengalun syahdu
merambah lembut membelai tubuh
menggoda hati tuk terenyuh
membumbung tinggi hingga ke peraduan jiwa
gemulai kupu-kupu di taman hati
menemani ku menari berputar-putar
tuk sekedar menikmati indahnya cahaya pelangi kehidupan
merambah lembut membelai tubuh
menggoda hati tuk terenyuh
membumbung tinggi hingga ke peraduan jiwa
gemulai kupu-kupu di taman hati
menemani ku menari berputar-putar
tuk sekedar menikmati indahnya cahaya pelangi kehidupan
Bagi
seseorang yang sedang di mabuk cinta, maka peristiwa apapun yang mereka dengar
dan rasakan di dalam kehidupan mereka, baik itu peristiwa baik, maupun
peristiwa buruk, akan terdengar bagaikan lagu cinta yang dimainkan oleh Sang
Maha Cinta untuk dirinya.
Tidak
lagi dia mengeluh ketika ditimpakan suatu hal buruk, dan tidak lagi dia
bersorak sorai gembira sampai lupa daratan ketika mendapatkan suatu hal baik.
Bagi dia, baik itu peristiwa baik maupun peristiwa buruk, sudah tidak ada lagi
bedanya di hadapannya.
Karena
bagi dirinya, semua itu sama-sama berasal dari kehendak Sang Maha Cinta yang
sangat dia cintai. Sehingga dia akan menerimanya dengan senang hati sebagai
alunan lagu cinta yang merdu.
Aku menangis
atas nama Cinta
Aku tersenyum atas nama Cinta
Aku cuma bisa sadar atas kehendak Cinta
Cinta adalah segala-galanya
Aku tak bisa hidup tanpa Cinta
Aku tak bisa bertahan tanpa Cinta
Aku bukanlah apa-apa tanpa Cinta
Tapi anehnya…
Dengan Cinta-pun, aku tetap bukanlah apa-apa
Aku merindukan Cinta lebih dari segalanya
Cinta adalah cita-citaku
Cinta adalah haluan hidupku
Cinta adalah kiblatku
Dadaku menggemuruhkan nama Cinta
Ketika kusadari bahwa ternyata aku hidup di dalam Cinta
Seluruh hidupku adalah Cinta itu sendiri
Gerakku adalah gerak Cinta
Gerakmu adalah gerak Cinta
Gerak alam ini adalah gerak Cinta
Semua gerak yang kulihat adalah gerak Cinta
Kicau burung adalah suara Cinta
KeRamaian pasar adalah suara Cinta
Segala suara disekitarku adalah suara Cinta
Perhatikanlah…
Dengarkanlah…
Simaklah…
Betapa indahnya suara Cinta…
Satukanlah semuanya dalam Cinta
Maka, kau akan temukan kesunyian dalam keRamaian….
Kesunyian yang menggemakan nama Cinta
Aku tersenyum atas nama Cinta
Aku cuma bisa sadar atas kehendak Cinta
Cinta adalah segala-galanya
Aku tak bisa hidup tanpa Cinta
Aku tak bisa bertahan tanpa Cinta
Aku bukanlah apa-apa tanpa Cinta
Tapi anehnya…
Dengan Cinta-pun, aku tetap bukanlah apa-apa
Aku merindukan Cinta lebih dari segalanya
Cinta adalah cita-citaku
Cinta adalah haluan hidupku
Cinta adalah kiblatku
Dadaku menggemuruhkan nama Cinta
Ketika kusadari bahwa ternyata aku hidup di dalam Cinta
Seluruh hidupku adalah Cinta itu sendiri
Gerakku adalah gerak Cinta
Gerakmu adalah gerak Cinta
Gerak alam ini adalah gerak Cinta
Semua gerak yang kulihat adalah gerak Cinta
Kicau burung adalah suara Cinta
KeRamaian pasar adalah suara Cinta
Segala suara disekitarku adalah suara Cinta
Perhatikanlah…
Dengarkanlah…
Simaklah…
Betapa indahnya suara Cinta…
Satukanlah semuanya dalam Cinta
Maka, kau akan temukan kesunyian dalam keRamaian….
Kesunyian yang menggemakan nama Cinta
Ini
adalah tingkatan pemahaman yang meyakini bahwa tidak ada satupun gerak yang dia
lihat dengar dan rasakan di alam semesta ini, termasuk gerak tubuhnya sendiri
yang bergerak kecuali atas kehendak Sang Maha Cinta.
Dimana
walaupun para penghuni alam semesta ini tidak menyadari, namun tidak bisa
dipungkiri lagi bahwa dari sudut pandang dimensi kuantum, semua gerakan yang
terlihat dan terjadi di alam semesta ini pada dasarnya adalah gerakan yang di
atur dari dimensi tertinggi alam semesta.
Yaitu
berasal dari Sang Kesadaran Tertinggi alam semesta ini
Di mana Cinta kau cari......
Saat kau mulai mengamati alam dan semua
kejadian....
Kau temukan bukti-bukti dan pelajaran.....
Ketika angin sepoi membelai rambutmu...
Ketika tetes hujan membasahi mukamu....
Ketika mentari menghangati kulitmu.......
Ketika bumi menjaga langkahmu......
Ketika sinar yang padang memperlihatkan
padamu...
Ketika Suara-suara yang tajam
memperdengarkan padamu.....
Maka, dimanakah sesungguhnya Cinta berada ?
Terasakan keindahan.......
Yang bercerita banyak tentang rasa.....
Yang mengacuhkan logika-logika yang pintar.....
Jikalau kau bertanya tentang Cinta
Tanyakanlah pada cermin di dinding....
Maka kau akan tahu Cinta yang kau cari......
Saat kau mulai mengamati alam dan semua
kejadian....
Kau temukan bukti-bukti dan pelajaran.....
Ketika angin sepoi membelai rambutmu...
Ketika tetes hujan membasahi mukamu....
Ketika mentari menghangati kulitmu.......
Ketika bumi menjaga langkahmu......
Ketika sinar yang padang memperlihatkan
padamu...
Ketika Suara-suara yang tajam
memperdengarkan padamu.....
Maka, dimanakah sesungguhnya Cinta berada ?
Terasakan keindahan.......
Yang bercerita banyak tentang rasa.....
Yang mengacuhkan logika-logika yang pintar.....
Jikalau kau bertanya tentang Cinta
Tanyakanlah pada cermin di dinding....
Maka kau akan tahu Cinta yang kau cari......
Kita
harus menyadari, bahwa titik awal pencarian Sang Maha Cinta, seharusnya bermula
dari melihat ke dalam diri kita sendiri. Kita harus mengenal terlebih dahulu
tentang siapakah kita ini sebenarnya.
Hanya
setelah kita telah mengenal mengenai siapakah diri kita ini yang sebenarnya,
barulah kita bisa menemukan Sang Maha Cinta, yaitu di dalam hatimu sendiri.
kutulis namaMu
di lembutnya pasir pantai sore itu,
tapi ombak menghapusnya
kutulis lagi namaMu kala rembulan menawarkan sinarnya
tapi pasang melandanya
kuukir namaMu di batu karang ,
tuk kulihat lagi setahun kemudian.
Kini kudatang lagi,
tuk mencari guratan namaMu di batu karang itu,
dan hatiku sedih
karena namaMu sudah hilang
menjanjikan kesunyian
Dan kupergi ke sungai,
untuk bertanya pada alirannya
dimanakah harus kupahat namaMu
Di hatimu............................
Dan kini,
kupahat namaMu dalam hatiku
karena abadi hanya dalam hati
karena cinta bukan hanya dengan kata-kata
tapi ombak menghapusnya
kutulis lagi namaMu kala rembulan menawarkan sinarnya
tapi pasang melandanya
kuukir namaMu di batu karang ,
tuk kulihat lagi setahun kemudian.
Kini kudatang lagi,
tuk mencari guratan namaMu di batu karang itu,
dan hatiku sedih
karena namaMu sudah hilang
menjanjikan kesunyian
Dan kupergi ke sungai,
untuk bertanya pada alirannya
dimanakah harus kupahat namaMu
Di hatimu............................
Dan kini,
kupahat namaMu dalam hatiku
karena abadi hanya dalam hati
karena cinta bukan hanya dengan kata-kata
Hati adalah media utama bagi setiap
insan untuk bisa mendekati Sang Maha Cinta. Namun itu akan terserah dan
tergantung pada individu masing-masing, seberapa jauh dia akan berusaha
menggunakan hatinya untuk bisa mendapatkan Sang Maha Cinta.
Itu semua adalah pilihan hidup
masing-masing. Apakah dirimu akan menggunakan hatimu di jalan cinta atau justu
di jalan yang akan semakin menjauhkan dirimu dari cinta.
Rasa dan Karsa
sudah hilang
tidak tahu lagi apa yg teralami
Aku.....
siapakah aku.....?
tidak ada aku di sini
keindahan-Mu menyelimuti dan merajai suasana
dan arus-Mu terlalu kuat untuk dilawan
berputar dalam pusaran
cahaya2 yang tak mempunyai warna
menyatu di dalam-Nya
ingin selamanya di sini
ingin selalu bersama dengan yang hakiki
ingin terlindungi yang tak pernah mati
biarlah selamanya di sini
mengambang di antara hidup dan mati
bersatu dng pancaran abadi
tetap di sini
tetap di suasana ini
tidak ingin pergi.......
tidak tahu lagi apa yg teralami
Aku.....
siapakah aku.....?
tidak ada aku di sini
keindahan-Mu menyelimuti dan merajai suasana
dan arus-Mu terlalu kuat untuk dilawan
berputar dalam pusaran
cahaya2 yang tak mempunyai warna
menyatu di dalam-Nya
ingin selamanya di sini
ingin selalu bersama dengan yang hakiki
ingin terlindungi yang tak pernah mati
biarlah selamanya di sini
mengambang di antara hidup dan mati
bersatu dng pancaran abadi
tetap di sini
tetap di suasana ini
tidak ingin pergi.......
Semua contoh puisi para sufi penganut
ajaran tasawuf di atas menunjukkan betapa mereka sangat menyanjung Cinta dan
dengan Cinta itulah mereka bisa menembus batasan dimensi untuk sekedar bisa
lebih dekat dan mencintai Sang Maha Cinta.
Ada tiga tahapan yang harus dilalui oleh
setiap pencari Cinta. Yaitu ma’rifah atau kenali dirimu sendiri, lalu
muqarrobah atau pendekatan, dan mahabbah atau cinta.
Ma’rifah adalah tahapan
dimana kamu sudah mulai mengenal siapa dirimu yang sebenarnya, bahwa dirimu
yang sebenarnya bukanlah tubuh yang selama ini kita lihat, bahkan bukan pula
kesadaran atau jiwa yang menggerakkan tubuh kita ini, karena baik tubuh kita
ini maupun kesadaran atau jiwa kita ini hanyalah kesemuan belaka, atau sama
sekali tidak nyata.
Hal ini sesuai dengan pendapat ilmuwan
fisikan quantum dengan teori alam semesta hologramnya yang menjelaskan bahwa
bagaimana secara logika bisa disimpulkan mengapa alam semesta dan seluruh
penghuninya termasuk kita hanyalah sebuah refleksi imajinasi semu belaka yang
di refleksikan dari dimensi tertinggi.
Satu-satunya yang Maha Nyata adalah Sang
Maha Cinta itu sendiri, tidak ada satupun yang lebih nyata dibanding Sang Maha
Cinta.
Muqarrobah adalah tahapan
pendekatan yang dilakukan setelah tahap perkenalan dilewati. Dimana kita akan
berusaha melakukan sekuat mungkin cara untuk lebih mendekatkan diri kita dan
jiwa kita kepada Sang Maha Cinta. Dan cara itu biasanya dengan lebih banyak
memahami kalau semua yang kita lakukan adalah Sang Maha Cinta yang
menggerakkan, bahwa tidak ada daya dan upaya melainkan atas kehendak Sang Maha
Cinta.
Hanya dengan benar-benar memahami dan
meyakini hal itu maka seorang pencari Cinta akan lebih ikhlas dan tenang dalam
menghadapi apapun yang tejadi pada dirinya, baik itu hal yang baik atau hal
yang buruk.
Mahabbah adalah tingkatan
tertinggi, dimana seorang pencari Cinta akhirnya benar-benar telah merasakan ke
Maha Agungan Cinta langsung dari dimensi tertinggi Sang Maha Cinta. Pada
tahapan ini biasanya si pencari Cinta akan merasakan rasa Cinta yang sangat
dalam kepada semua penghuni alam semesta sebagai refleksi Cinta nya kepada Sang
Maha Cinta.
Dan seringkali, tanpa dia sadari atau
tanpa dia inginkan, dengan kekuatan Cinta yang dia miliki, dia bisa melampaui
batasan hukum alam tiga dimensi. Sehingga dia bisa melakukan berbagai hal yang
dipandang sebagai suatu keajaiban dari sudut pandang orang awam.
Yang mana dia sendiri menyadari bahwa
semua keajaiban itu bukanlah dia yang menggerakkan, namun Sang Maha Cinta yang
menggerakkan keajaiban tersebut melalui tubuhnya sebagai media untuk
mengalirkan kekuatan dari dimensi tertinggi sehingga akhirnya bisa mewujudkan
keajaiban tersebut
Aku lumayan memahami konsep para sufi
itu, namun yang jadi pertanyaanku adalah, walaupun aku sering membuat para pria
lain jatuh cinta, namun aku sendiri belum pernah sekalipun merasakan yang
namanya jatuh cinta. Aku sama sekali belum tahu bagaimana rasanya jatuh cinta.
Sony tampak mengamati diriku sejenak,
lalu dia berkata“enggggg...., bos? coba kau lihat perubahan tingkat hormon dan
perubahan warna auramu saat ini” dari nada suaranya sepertinya dia menyadari
ada sesuatu dari tingkat hormon ku dan warna auraku
aku pun mengaktifkan kemampuan mata batinku lagi dan
langung melihat ke dalam diriku sendiri, dan memang benar kata Sony, semua
perubahan hormon khusus ini dan warna aura khusus ini menunjukkan kalau....
“aku sedang jatuh cinta?” aku menatap ke arah Sony
dengan pandangan bingung
“kok? Apa maksudnya? Lalu dengan siapa? Kenapa aku
sendiri tidak tahu?”
lanjut ku semakin bingung
Tiba-tiba saja, dalam benakku aku melihat gambaran
wajah pemuda penjelajah waktu yang dulu pernah menghajarku di jaman China kuno.
Apa ini? Kenapa aku tiba-tiba membayangkan wajah dia?
Jangan bilang kalau kehangatan dan rasa gelisah yang
sedang aku rasakan saat ini adalah rasa yang ada hubungannya dengan pemuda itu?
masa sih tanpa aku sadari aku merasakan rasa cinta kepada pemuda itu?
Dan saat Sony akan menjawab pertanyaanku, tiba-tiba
saja bulu kudukku merinding dan pemandangan di depanku menghilang, sebagai pertanda
kalau aku sedang dalam proses perpindahan dimensi ruang dan waktu ke jaman yang
lain.
Dan ketika pemandangan di jaman di depanku telah
terlihat jelas. Aku langsung di kagetkan oleh sesosok anak kecil berusia
sekitar 5 tahun yang langsung terkejut melihat aku tiba-tiba saja muncul di
hadapannya seperti hantu.
Anehnya aku merasa seperti pernah melihat anak ini
sebelumnya, tunggu dulu apakah anak ini jangan-jangan....
“kamu seorang penjelajah waktu juga?” celetuk anak itu
dengan polosnya
Benar kan, seru ku dalam hati. Dia mirip sekali dengan
pemuda yang pernah menghajarku waktu di jaman China kuno, berarti anak ingusan
di depanku ini adalah dia sewaktu dia masih kecil?
Tunggu dulu, kenapa rasa gelisah yang aku rasakan
sedari tadi seketika menghilang ketika melihat anak ingusan ini? Apakah
perasaan yang aku rasakan sebelum aku dikirim ke jaman ini ada hubungannya
dengan anak ini? Aku gak bisa menyangkal juga sih kalau pemuda itu lumayan
keren dan ganteng. Cuman sombongnya itu lho yang bikin geregetan. Dan si anak
kecil ini mirip sekali dengan pemuda itu, hanya saja, anak kecil ini terlihat
lebih manis.
Tiba-tiba saja aku jadi ingat dengan perkataan pemuda
itu, waktu itu dia mengatakan kalau aku sama sekali tidak berubah? Apakah itu berarti
bagi dia pertemuan yang aku anggap sebagai pertemuan pertama ku dengannya, justru
dari sudut pandang dia adalah pertemuan yang kedua? Dimana pertemuan dia yang
pertama denganku adalah sekarang ini? Sewaktu dia masih kecil? Oh my God..!!
jadi begitu..?!!
Melihat dari lusuhnya dan berantakannya penampilannya
anak kecil yang ada di hadapanku, aku jadi teringat dengan diriku sendiri yang
masih kecil yang juga kurang lebih sama berantakannya dengan anak kecil ini.
Dimana walaupun kami bedua sama-sama memiliki kekuatan penjelajahan waktu namun
justu kekuatan itu membuat kami menjadi pengembara waktu tanpa memiliki tujuan
yang pasti dan tanpa orang-orang yang bisa membimbing dan menyayangi kita
dengan sepenuh hati.
Anak ini pasti sudah melewati hari-hari yang sangat
berat selama lima tahun ini di bebagai jaman yang aku rasa tidak akan besikap Ramah
kepada anak sekecil ini. Tanpa terasa mataku terasa basah dan hangat oleh air
mata haru membayangkan beratnya kehidupan yang dia jalani selama ini.
Apabila dia terus dibiarkan seperti ini aku yakin dia
akan tumbuh menjadi orang yang membenci kehidupan dan orang-orang sekitarnya.
Dia harus diselematkan mumpung masih kecil dan masih bisa diberikan pemahaman
dan kasih sayang.
Tu..tunggu dulu..?!! jangan-jangan..?!! jangan-jangan
misiku kali ini adalah menjadi pembimbing dan pelatih bagi anak ini selama
setahun? Pantas saja setelah dewasa pemuda itu memiliki kemampuan sebesar itu,
pasti karena sejak kecil dia sudah aku latih dengan berbagai kemampuan tingkat
tinggi yang aku miliki sekarang.
Rasanya aku jadi mengerti apa yang dirasakan pemuda
itu saat bertemu denganku yang berumur 16 tahun yang belum menyadari hal ini
sebelumnya. Dia pasti sudah sangat rindu sekali setelah 11 tahun terpisah
denganku. Dan aku yang tidak menyadari hal itu malah bersikap curiga dan
berusaha menyerangnya teus sehingga terpaksa dia mengeluarkan kekuatannya untuk
melawanku juga.
Setelah tidak bertemu sekian lama pastilah dia ingin
membicarakan begitu banyak hal kepadaku, tapi itu semua dia tahan karena dia
tidak ingin mengacaukan aliran sejarah, yang aku yakin aku yang sekarang pasti
akan menceritakan tentang pertemuan pertama kita nanti, sehingga dia mengetahui
detail yang harus dia lakukan ketika bertemu denganku nanti setelah dia berumur
16 tahun.
Pantas saja, sepanjang pertarunganku dengannya sewaktu
di jaman China kuno, aku perhatikan matanya selalu melihat ke arahku dengan
hangat dan penuh kerinduan yang seolah ditahan. Astaga, tanpa aku sadari aku
telah besikap jahat kepadanya saat itu dan tidak memperdulikan perasaannya.
Tapi dia rela menjalani semua peran yang haus dia
lakukan sesuai aliran sejarah sambil menahan menunjukkan perasaannya padaku,
yang dia sendiri menyadari bahwa entah kapan dia bisa bertemu denganku lagi.
Menyadari hal itu, dan menyadari bahwa sebenarnya
hubungan antara kami berdua tidak sesederhana itu dan bahkan mungkin lebih
dalam dari itu, entah bagaimana hatiku semakin terasa hangat, ya ampun, apakah
sekarang aku jadi benar-benar mulai menyukai dan mencintai pemuda itu.
Pada saat hatiku merasakan dorongan rasa cinta, secara
otomatis kekuatan penjelajahan waktu ku membawaku melintasi dimensi ruang dan
waktu menemui orang yang menyebabkan hatiku merasakan rasa cinta itu. Padahal
seingatku aku belum genap setahun berada di jaman sebelumnya, tapi aku langsung
dikirim ke jaman ini seketika untuk dipertemukan dengan pemuda itu yang saat
ini masih kecil.
Aku jadi teringat kembali dengan makna kata-kata cinta
para sufi tersebut. Bahwa;
Hanya Cinta satu-satunya hal yang bisa melintasi
batasan dimensi ruang dan waktu.
Cinta tidak bisa dibatasi dan tidak pernah ada
batasannya.
Bila rasa cinta yang aku rasakan kepada pemuda ini
bisa membawaku menemuinya dengan bahkan mendobrak batasan peraturan kekuatan
penjelajahan waktuku, maka apakah rasa cinta ku kepada pemuda itu dan rasa
cintanya kepadaku yang nantinya akan menjadi kunci jawaban dari semua misteri
asal usul dan pengendalian kekuatan penjelajahan waktu ku ini?
Aku merenung sejenak, kemudian tersenyum manis, saat
merasakan rasa hangat di dalam hati ku yang semakin lama semakin terasa
menggumpal di dalam dada seiring dengan semakin cepatnya jantungku berdenyut.
Setiap denyut jantung yang kurasakan saat ini semakin membuat hatiku terasa
nyaman dan hangat.
Apabila benar begitu, maka benarlah sudah bahwa, Cinta
adalah kuncinya.
Aku tidak tahu mengapa, tapi entah mengapa air mataku
saat ini mulai terasa hangat membasahi mataku. Sambil tersenyum aku menatap
mata anak kecil di hadapanku yang mulai saat ini dan seterusnya akan saling membangun
ikatan tak terlihat antara kita yang akan mampu menembus batasan dimensi ruang
dan waktu, ikatan hangat yang dikatakan cinta.
Kemudian dengan lembut aku berkata ....
“penjelajah
waktu juga? jangan-jangan kamu juga.....?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar