D
|
asar
lo nenek gerandong !!!” teriak Peter dengan sepenuh hati .
Febby
langsung mendelik “Apaan…??!! .lo tuh yang emang dasarnya aja mirip demit
nyasar!!!!” balas Febby sengit.
“Haaahh…gue
ngga salah denger nih??? Ada mak lampir lagi ngomong!!!
Hiiii…takuuuuuttt…”
seru Dhanny ngebelain si Peter, disambut gelak tawa Dewa dan Shaden.
“Apa? Mak lampir lagi ngomong??? Bukannya lagi
keselek sendal jepit??!!” tambah Dewa sambil ketawa ngakak.
“Haaahh?
Febby!! Emangnya lo pernah keselek si Dewa???” Sisca bertanya dengan lantang,
biar kedengeren ama empat cowok itu.
”Waduhh….kayaknya
nggak pernah deh tuh… makasih aja ya keselek yang begituan… najis iiihhhh..…”
jawab Febby disambut tawa Sisca dan Putri yang sengaja menyetir Mercedes
terbang kap terbukanya di samping mobil Ferrari terbang yang menampung keempat
cowok-cowok itu.
“Waduhh.. Wa.. masa lo dikatain sendal
jepit??!! ama cukuran bulu ketek??” pancing Shaden sengit.
Sisca
langsung nyolot “Woii..kalau gue cukuran bulu ketek… berarti elo bulu
ketek-nya” balas Sisca ngga mau kalah.
“Iya…,
Udah gitu bulu keteknya bau jengkol lagi” tambah Putri bersemangat.
”Idddiiiiii…iiihhhhh,
geliiii..!!!”seru ketiga cewek yang sama-sama duduk di kelas 2 SMU itu dengan
kompak.
Berkat
jawaban Putri yang penuh hikmah dan makna itu, akhirnya “pertukaran kata-kata
mutiara” diantara kedua kelompok cewek dan cowok yang sekolah di es-em-u yang
sama itu semakin lancar tanpa adanya suatu halangan dan hambatan yang berarti.
Kalau acara “akrab-akraban” yang beginian sih
emang udah jadi acara wajib yang kudu musti harus wajib dijalanin tiap hari ama
dua genk yang ngenamain dirinya The Girls dan Superboys itu.
Kayaknya kalau mereka-mereka ini (yang antara sadar dan tidak, telah ikut serta
berperan secara aktif untuk meRamaikan suasana sekolah) tidak ada, maka suasana
sekolahan bakalan kurang afdol deh.
Mereka
ini selain terkenal berkat “keakurannya”, juga terkenal karena kedua genk ini
“penghuninya” cakep-cakep dan pada keren abis, bisa dibilang mereka ini
coverboys dan covergirls di sekolahannya, tapi kalau soal kekompakan,
alhamdulillah mulai dari kelas satu ampe kelas dua sekarang ngga pernah akur
sekalipun.
Tapi hari ini mereka rada-rada
kelewatan, kalau biasanya mereka saling “bertukar pikiran dan perasaan” di
sekolahan, kali ini mereka melakukan ritual hariannya itu di tengah jalan yang
lagi rame kendaraan pada jam sibuk, udah gitu pake acara kebut-kebutan dan
nyalip-nyalipan lagi, betul-betul kebangetan, emang sih udah beberapa kali
diteriakin ama pengemudi kendaraan yang lain yang udah betul-betul kesel dan
terganggu ama ulah mereka yang urakan itu. Tapi alhamdulillah nggak ditanggepin
sama sekali oleh mereka.
*****
FLASHBACK
Fisikawan
berpendapat bahwa akan tiba saatnya ketika manusia akan memiliki suatu generasi
yang sudah mulai terbiasa dengan pola
pikir yang melihat bahwa alam semesta ini hanyalah hologram dan akhirnya bisa
mendobrak semua batasan-batasan hukum alam dan akhirnya dapat melakukan
berbagai macam keajaiban.
Dan
jaman itu adalah tahun 2100, ketika peradaban manusia sudah sangat maju, yang
ironisnya dalam beberapa puluh tahun ke depan nanti justru akan memicu
perkembangan teknologi dan mutasi genetik manusia yang dipakai oleh teroris
internasional dalam melakukan perang dunia untuk berusaha menguasai dunia.
Sekarang
aku terlempar ke tahun 2050, berarti sekitar 50 tahun dari sekarang ledakan
generasi X itu akan terjadi. Tepatnya di negara Indonesia, terakhir aku
terdampar di Indonesia, sewaktu masih jaman Majapahit dimana waktu itu membantu
Gajah Mada, dengan ini maka sudah dua kali aku ke negara yang terkenal paling
hijau di muka bumi ini. Anyway, jaman baru ini adalah awal dimana terjadi
ledakan generasi manusia baru yang sudah mengalami evolusi kecerdasan dimana
banyak generasi muda yang mampu menguasai kemampuan mental yang sangat tinggi
seperti telekinetik, teleportasi, mengendalikan berbagai variasi elemen alam, terbang,
kekuatan super, dan lain lain.
Dan
menurut data yang diteliti oleh Sony ketika di jaman ini, diperkirakan bahwa
ledakan jumlah generasi X yang seharusnya terjadi 50 tahun lagi dari sekarang ini
kemungkinan besar terancam tidak akan terjadi karena beberapa tokokh utama yang
seharusnya terlibat di dalam drama kehidupan di jaman ini mengalami halangan, ada
yang terkena kecelakaan dan koma, ada juga yang lagi minggat dari rumah karena
ada masalah keluarga, sehingga harus akulah yang turun tangan untuk
menggantikan peran mereka di jaman ini.
Dalam
melakukan misi ini, aku mencoba sebuah ilmu spriritual tingkat tinggi yang
sudah aku pelajari di jaman lain selama beberapa puluh tahun menjalani pengulangan
kehidupan di suatu jaman belakangan ini, yaitu ilmu pengendalian kesadaran dan
pikiran, dimana aku bisa secara sadar dan penuh memutuskan hal apa yang ingin
aku lihat atau tidak ingin aku lihat, atau hal apa yang ingin aku ingat atau
tidak ingin aku ingat, atau dalam bahasa yang lebih sederhana, aku bisa
menyuruh otak ku sendiri untuk mempercayai atau tidak mempercayai apapun yang
ingin aku percayai atau tidak percayai.
Ilmu
ini pada dasarnya meniru lapisan dimensi langit dan kemampuan avatar, dimana
Fisika kuantum dengan teori String nya sudah menjelaskan bahwa keseluruhan alam
semesta ini terdiri dari 7 dimensi, dimana ketika kesadaran tertinggi yang
berada di dimensi tertinggi menghendaki atau memerintahkan sesuatu hal untuk
terjadi di dimensi rendah (misal di alam semesta tiga dimensi) maka kehendak
yang berasal dari dimensi tinggi ini akan mewujud di alam semesta berdimensi
rendah dengan mengikuti hukum alam yang berlaku di alam semesta tiga dimensi ini.
Sedangkan
di dunia ini, mereka yang mampu mengirimkan kesadarannya naik ke dimensi
tertinggi dan kemudian menurunkan kembali kesadarannya ke dimensi rendah ini
disebut sebagai seorang avatar, yang berarti seorang yang berjalan turun.
Dengan
mengikuti prinsip 7 dimensi alam, ilmu pengendali kesadaran dan pikiran ini
juga menciptakan tiruan kondisi alam semesta atau alam kesadaran berlapis 7,
dimana kesadaran utama ku aku tempatkan di tiruan dimensi tertinggi di alam
kesadaranku, lalu ketika aku akan berperan menjadi seseorang di suatu jaman,
maka aku akan memerintahkan kesadaran utamaku untuk mengirimkan atau menurunkan
kehendak tersebut ke dalam tiruan dimensi rendah di alam kesadaranku.
Sehingga
perlahan-lahan ketika kesadaranku turun melewati lapisan dimensi-dimensi
kesadaranku mulai dari dimensi tertinggi sampai ke dimensi yang terendah, maka
setiap lapisan dimensi alam kesadaran yang aku lewati dan turuni, akan
membuatku semakin lupa aku dengan jati diriku yang sebenarnya, dan semakin
yakin aku bahwa diriku adalah salah satu tokoh utama di jaman ini yang akan aku
perankan.
Dan
ketika kesadaranku benar-benar sudah sampai dimensi ketiga dari alam
kesadaranku, maka pada saat itulah aku benar-benar sudah lupa dengan siapa
diriku sebenarnya. Namun tentu saja, kesadaran utamaku di dimensi tertinggi
alam kesadaranku tetap mengawasi kesadaran tiruanku yang sedang berada di
dimensi rendah dari alam kesadaranku. Karena kalau tidak diawasi dan terjadi
sesuatu, maka selama-lamanya aku akan terjebak mempercayai diriku sendiri
sebagai orang itu, dan akan benar-benar melupakan jati diriku yang sebenarnya.
Dan
itulah yang ingin aku coba lakukan, yaitu aku akan memerintahkan otakku untuk
mempercayai diriku sendiri bahwa aku adalah salah satu tokoh utama dalam drama
kehidupan di jaman ini dan bahwa aku bukanlah Rain si pengembara waktu, namun
aku juga akan memprogamku otakku sendiri untuk kembali menyadarkan dan
mengembalikan seluruh ingatanku tentang diriku sendiri apabila misiku sudah
berhasil.
Tentu
saja, aku bukannya nekat mengubah kesadaranku agar mempercayai dirinya sebagai
kesadaran orang lain tanpa rencana sedikitpun, karena sekali lagi, kalau aku
gagal, kesadaranku akan terjebak selama-lamanya, mempercayai dirinya sendiri
sebagai kesadaran orang lain dan akan melupakan kesadaran aslinya sebagai
diriku.
Karena
itu sebelum aku mengubah kesadaranku menjadi kesadaran orang lain, aku dan Sony
benar-benar telah memperhitungkan segalanya. Semua orang atau tokoh utama
penting (serta semua figuran) yang terlibat (beserta sifat serta karakter
masing-masing tokoh) di dalam sejarah peristiwa penting di jaman ini serta
berbagai macam aspek yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung di
dalam catatan sejarah benar-benar kami pehitungkan, dan harus kami pastikan
benar-benar akan terjadi, untuk memastikan semua rententan sebab akibat mulai
dari hal terkecil sampai hal terbesar benar-benar terjadi di jalan cerita
sejarah peristiwa penting di jaman yang bersangkutan.
Ini
kurang lebih sama seperti membuat kode atau bahasa pemrograman untuk membuat
sebuah video game atau program komputer, dimana semua variable kemungkinan yang
akan terjadi atau tidak akan terjadi, harus benar-benar diperhitungkan dan
dimasukkan ke dalam perhitungan, kemudian setelah semua perhitungan tesebut
telah rampung, barulah semua pemrogaman tersebut aku masukkan ke dalam sistem
alam semesta tiruan di dalam dimensi kesadaran buatanku di dalam benakku.
Sekali
lagi, kesadaran utama di dimensi tertinggi serta kesadaran rendah di dimensi
rendah yang aku maksud disini, bukanlah kesadaran tertinggi dari diriku sendiri
di alam semesta 3 dimensi ini, karena jujur saja, walaupun aku sudah memahami
konsepnya, tapi sampai sekarang aku masih belum mampu merasakan sendiri
mengirim kesadaranku ke dimensi tertinggi alam semesta ini untuk melihat wujud
diriku yang sebenarnya di alam semesta berdimensi tinggi.
Karena
alam semesta serta 7 lapisan dimensi yang aku maksudkan disini adalah tiruan
alam semesta beserta 7 lapisan dimensinya serta kesadaran tinggi sampai rendah
yang mendiami masing-masing lapisan dimensi kesadaran, yang dibuat tiruannya
oleh ilmu pengendali pikiran dan kesadaran yang aku kuasai selama
berpuluh-puluh tahun selama ini.
Dimana
nanti, kesadaran tertinggi ku akan menjadi pengontrol utama akan semua kode
pemrogaman yang terjadi di tiruan alam semesta berdimensi rendah di dalam
benakku. Dan akhirnya akan terwujud di tiruan dimensi rendah dari alam
kesadaranku dalam bentuk pemikiran atau niat yang akan menggerakkan tubuhku
yang sudah kurubah penampilannya sedemikian rupa agar mirip dengan tokoh utama
yang sedang aku gantikan ini.
Bahkan
untuk merubah penampilanku agar mirip dengan tokoh utama yang sedang aku
perankan ini, aku tidak lagi meminta bantuan Sony. Karena saat ini aku juga
sudah memiliki ilmu pengendalian tubuh, sehingga aku bisa mengubah
penampilanku, mulai dari tinggi tubuh, model rambut, warna mata, bentuk tubuh,
jenis kelamin, warna kulit, pita suara, serta cara bicara toko utama yang dalam
jaman ini adalah anak-anak remaja gaul, dan karena itulah aku juga akan
menggunakan gaya bahasa gaul sepenuhnya di jaman ini, gaya bahasa yang amat
sangat jarang aku pakai di beberapa jaman sebelumnya, dan semua perubahan ini
bisa terwujud hanya dengan membayangkan saja. Ini mirip dengan kemampuan shape
shifter mutant atau mutan yang mampu mengubah bentuk tubuhnya seperti yang ada
di film X Men.
Dengan
begini maka aku tidak akan lagi terlalu tergantung kepada sistem kamuflase baju
tempur milik Sony. Tentu saja Sony akan terus mengawasiku. Tapi toh walaupun aku
gagal, aku akan kembali mengulangi kehidupan di jaman ini sekali lagi untuk
kembali mencoba memastikan misi ku ini akan berhasil.
Satu-satunya
bantuan Sony yang berikan padaku saat ini adalah, menyembunyikan tubuh asli
tokoh utama yang sedang aku perankan saat ini. Misalnya dengan memberikan baju
kamuflase ke tubuh tokoh utama ini sehingga tidak ada orang bisa melihat dia.
Dalam cerita ini, tokoh utama yang aku perankan kebetulan baru saja kecelakaan
dan koma, maka selama dia koma, dia akan dirawat oleh Sony dan disembunyikan
dari penglihatan publik, dimana setelah misiku selesai, barulah tokoh ini kami
sadarkan dan kami tanamkan ingatan akan semua kejadian yang aku perankan agar
dia mengira bahwa dialah yang melakukan semua itu.
Aku
tidak akan memberitahukan kepada kalian, aku menjadi tokoh utama yang mana,
tapi yang pasti setelah misi ini selesai aku baru mengetahui bahwa pemuda sakti
misterius yang dulu di China pernah menghajarku ternyata juga berperan sebagai
salah satu tokoh utama di jaman ini, tapi sepertinya dia tidak menyadari kalau
aku juga sedang berperan sebagai salah satu tokoh utama di jaman yang sama
juga, yang entah bagaimana sepertinya karena dia juga memakai metode
pengendalian kesadaran pikiran yang sama juga seperti aku. Kalau kalian bisa,
coba silahkan kalian tebak, kira-kira dalam sejarah cerita kehidupan di jaman
ini aku dan pemuda itu berperan sebagai tokoh utama yang mana.
Dan
karena kami berdua menggunakan metode pengendalian kesadaran yang membuat kami
lupa dengan jati diri kami yang sebenarnya, sehingga tanpa kami berdua sadari
kami tidak saling mengetahui bahwa kami selama ini, di jaman ini, kami selalu
saling bertemu dan berinteraksi, namun dengan kesadaran sebagai oang lain. Ternyata
misi kami berdua sama dan sama-sama beperan sebagai salah satu tokoh utama di
jaman ini.
Misiku
dan misi pemuda itu kali ini adalah memastikan bahwa para tokoh utama yang akan
menjadi penerus generasi baru ini pada akhirnya akan saling bekerja sama
membangun generasi baru di masa depan nanti, terutama karena dalam sejarah masa
depan telah ditentukan bahwa beberapa dari mereka akan menjadi nenek moyang
generasi baru ke depannya, sehingga penting sekali untuk memastikan bahwa para
tokoh utama ini, paling tidak, saling berteman dahulu awalnya. Disinilah
tantangan kami, karena para tokoh utama generasi baru tersebut di jaman ini
pada saat ini saling bermusuhan satu sama lain.
Tapi
gimana sih awalnya mereka sampai bisa sukses musuhan kayak gitu.
Sebenarnya semua bermula pada waktu hari
pertama masuk sekolah, waktu itu mereka lagi lucu-lucunya yahh..maklum aja khan
masih dalam masa pertumbuhan tulang dan gigi. Waktu itu si Putri, salah satu
pentolan The Girls yang tergolong spesies cewek manis ini, dengan
pede-nya berjalan di lorong sekolahan, dan di sepanjang perjalanan menuju ke
kelasnya ada aja cowok-cowok mulai dari yang paling keren abis ampe yang ancur
abis yang melontarkan kata-kata yang menyejukkan hati dan perasaannya. Walaupun
agak risih tapi sebenarnya Putri ngerasa seneng juga digodain kayak gitu.
“Hehe..
berarti gue cakep dong..cihuii” teriak Putri dalam hati.
Emang
sih untuk ukuran cewek, Putri ini orangnya manis banget lho, matanya bening
bercahaya bak lampu petromaks yang rada remeng-remeng dan berukuran antara
sipit dan belok, udah gitu si doi sengaja pake lensa warna ungu lagi, rambutnya
yang panjang melebihi bahu sengaja diurai dan dipotong trap shaggy di bagian
depannya, kalau soal body sih jangan ditanya, doi tinggi dan langsing sekitar
172 cm deh. Walaupun kesannya perfect banget tapi doi lumayan supel kok, ini
terbukti tiap kali disapa pasti dibalas dengan senyum manisnya, nggak peduli
kenal apa nggak, nggak peduli orang itu senyum ama dia apa senyum ama orang
lain. Pokoknya intinya apapun yang terjadi keep on smile.
Nah…,
trus pas udah nyampe di depan kelasnya, tau-tau ada cowok manis yang ngampirin Putri.
Cowok ini lumayan tinggi lebih tinggi dari Putri kayaknya sekitar 183 senti
deh, trus cowok itu langsung ngulurin tangannya
“Hai..kenalan
dong, nama gue Peter, nama lo siapa?”.
“Waduh mimpi apa gue semalem, hoki banget nih
baru masuk udah dapet kenalan cowok cakep” kagum Putri dalam hati.
“Ooo..gue
Putri, loe di kelas 1-B juga ya?” Tanya Putri malu-malu jaim.
“Yoi”
jawab Peter nyantai. “Eh..tas lo keren juga ya..”
“Eh..masa?”,
“Bener kok“ jawab Peter.
“Wah..nih
cowok tampang sih keren, tapi kok omongannya basi banget sih” gerutu Putri
dalam hati.
“Boleh liat tasnya ngga?, bentar aja..”.
“Boleh aja, nih” kata Putri sambil nyerahin
tasnya yang berwarna kuning itu.
“Lo
yang bener aja, bukan gue yang diperhatiin kok malah tas gue sih?!” omel Putri
dalam hati.
“Nggg..Put”.
“Napa?”.
“Tas elo buat gue aja yahh..” pinta Peter.
“Hahhh..?!!…becanda loe ??!!” jawab Putri
sambil maksain senyum.
“Nggak kok, gue serius”.
“Haaahh??”
Putri seolah-olah ngga percaya dengan apa yang baru didengarnya barusan,
“Nggak bisa dong itu tas kan punya gue, lagian
itu kan tas cewek” tandas Putri dengan sengitnya.
“Yee..sebodo amat, kalau gue kata gue suka ya
gue suka” jawab Peter cuek sambil menjulurkan lidahnya.
“Peter..!!balikin tas gue!!”.
“Ngga mau!!”.
“Lo kok gitu amat sih” seru Putri kesal sambil
ngejulurin tangannya untuk ngambil tas kuningnya itu dari tangan Peter.
“Haha…ambil
aja kalau bisa” ledek Peter sambil ngangkat tas Putri tinggi-tinggi, Putri
loncat-loncat berusaha ngambil tasnya tapi berhubung Peter tinggi tasnya ngga
bisa keambil.
“Lo jadi cowok jangan nyebelin gitu napa
sih?!!” omel Putri sambil nendang kaki Peter.
“Eit..nggak kena tuh” Peter nyengir sambil
menghindar.
“Peter…balikin dong!!!, nggak lucu tau” omel Putri
dengan Bete-nya
Akhirnya mereka berdua malah kejar-kejaran di
sepanjang lorong sekolahan kayak adegan di film India, Putri udah masa bodo
amat, mau malu-maluin kek mau ngga kek, yang penting tas favoritnya balik lagi
ke pangkuannya tercinta.
Waktu
lagi kejar-kejaran di depan kelas, si Peter nggak sengaja nabrak anak cowok
lain,
Brukk…!!!.
“Eh..sorry jek.nggak sengaja, loe ngga papa
kan?” Tanya Peter.
“Ahh…nggak papa kok” jawab cowok itu.
“Peter..
tas gue dong” teriak Putri dari kejauhan.
“Lagi pada ngapain nih?” Tanya cowok itu.
“Nggak…lagi maen-maen aja kok, mo ikutan?”
Tanya Peter.
“Boleh juga…” jawab cowok itu.
”Peter!!!!” teriak Putri yang semakin
mendekat.
“Eh….loe bilang tadi loe mo ikutan kan?” Tanya
Peter.
“Iya” jawab cowok itu nyantai.
“Ini
tasnya anak cewek yang lagi lari itu” ujar Peter sambil menunjuk ke arah Putri.
“Ntar kalau gue bilang lempar, loe lempar tasnya ke gue..oke?!” jelasnya sambil
nyerahin tas kuning milik Putri ke tangan cowok itu.
Ketika
Putri udah nyampe di depan mereka, Putri langsung nanya Peter “Tas gue mana?”.
“Tuuu..hhh” jawab Peter sambil nunjuk ke arah
cowok yang tadi, tanpa buang-buang waktu Putri langsung menghampiri cowok itu.
“Tas gue dong” pinta Putri.
“Ooo..ini
tas lo?”
”Iya…balikin dong”
“Ooiii..lempar!!!” teriak Peter kepada cowok
itu.
“Nih..!!” cowok itu langsung ngelemparin tas Putri
ke arah Peter.
Blek..!!
Sekarang tas itu udah di tangan Peter,
“Ooo..jadi loe temennya si reseh itu?!” omel Putri semakin kesal. “ Gue bukan
temennya si reseh itu kok, nama gue Dhany..!!” celetuk cowok imut itu.
“Sebodo..!!!” bentak Putri.
“Peter…tas gue dong!!” teriak Putri kenceng
sambil lari ke arah Peter.
“Nih…!!!!” seru Peter sambil ngelempar tas itu
ke arah Dhany.
“Kalian kok nyebelin amat sih !!”omel Putri.
“Gue nggak nyebelin ah, gue kan Dhanny, kalau
lo siapa?” Tanya Dhany kepada Putri.
“Nenek loe..!!!”maki Putri kesal.
“Masa’ sih?…perasaan nenek gue cakepan dikit
deh” kata Dhanny ketawa sambil ngelempar tasnya ke arah Peter. Blek..!!
”
Namanya Putri, dia anak baru, sekelas ama gue” kata Peter “eh nama loe sapa
tadi?”
“Dhany..!!” teriak cowok itu “Gue juga anak baru kok, kelas gue di
1-B”.
“Wahh…sama dong gue juga tuh” ujar Peter
sambil ngelempar balik tas itu ke Dhany ketika Putri udah hampir nyampe ke arah
Peter.
“Waahh..
asiik nih, berarti kita betiga sekelas dong” seru Dhany girang,
“Oooiii…kalau lo-lo pade sempet ngobrol,
mendingan balikin tas gue aja napa sih..!!” omel Putri disambut tawa si duo
reseh.
Waktu
pada lagi ngetawain Putri yang semakin manyun, tiba-tiba tas yang dipegang Dhany
ditarik dengan kasar dari arah belakang, terang aja Dhany jadi kaget digituin,
udah gitu kasar lagi “Sapa sih.rese amat.??!!” seru Dhany kesal.
“Lo-lo kok pada ngusilin cewek sih, ngga gentle
amat” omel cowok tinggi ganteng berambut panjang sebahu yang kini memegang tas
kuning milik Putri, cowok itu ditemenin ama temennya yang jahitannya
mirip-mirip salah satu personal one direction all direction (personal
band ini adalah anak dari para personal one direction di awal tahun 2000an)
Mereka
berdua memandangi Peter dan Dhany dengan tajam, murid-murid lain yang dari tadi
melihat adegan langsung kejar-kejaran antara mereka bertiga pun pada
bisik-bisik ngeliatin mereka bertiga sambil nunjuk-nunjuk Peter dan Dhany,
otomatis si duo reseh itu jadi salting dan nggak enak badan.
“Ini tas lo kan…?” Tanya cowok gentle
itu sambil tersenyum ke arah Putri
“I..iya…makasih
banget ya, nama lo sapa?” Tanya Putri malu-malu sambil ngulurin tangannya
hendak mengambil tasnya yang disodorkan cowok itu ke arahnya.
“Waduhh…hari
gini kok masih ada ya..orang yang baik and gentle banget kayak cowok
satu ini?” gumam Putri dalam hati sambil terbengong-bengong memandangi cowok
ganteng itu dengan segenap jiwa dan raganya.
Tapi
PRANGG!!
tiba-tiba
lamunan indah Putri pecah berkeping-keping ketika tas kuning favoritnya
melayang dari tangan cowok gentle itu dan mendarat dengan sukses di atas
atap sekolahan,
Blek..!!.
“Nama gue Dewa, kalau temen gue yang mirip
personal one all direction ini
namanya Shaden, oh iya ..kalau ngga salah nama lo Putri kan? Berarti kita satu
kelas dong.., ehh.. udah dulu ya.. gue mo masuk dulu nih, mo beradaptasi dulu
ama suasana kelas, bye..” ujar Dewa santai sambil menepuk bahu Putri yang
terbengong-bengong nggak percaya,
hari
pertama masuk sekolah yang awalnya begitu indah dan menyenangkan jadi hancur
lebur kayak bubur campur gara-gara ketemu empat cowok rese bin nyebelin itu.
Pada
keesokan harinya ketika bel masuk mulai
berbunyi, keempat cowok keren itu yang entah kapan udah jadi akrab, berjalan
dengan pedenya di sepanjang lorong sekolahan menuju ke kelasnya dengan
membentuk barisan melebar menyamping seolah-olah sekolahan udah menjadi milik
mbah-nya, udah gitu jalannya belagu banget,
mentang-mentang
ngerasa diri cakep (tapi emang kenyataannya cakep sih, mo gimana lagi),
kayaknya bagi mereka dengan menjadi pusat perhatian bagi para cewek-cewek di
sekolahan dengan cara seperti itu adalah merupakan suatu kebahagiaan batin
tersendiri yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.
Ketika
mereka sudah sampai di depan kelas, mereka pada keheranan, kok pintu
kelasnya tertutup?, biasanya kan
terbuka?. Tapi karena emang pada dasarnya mereka masih imut dan lugu, maka
tanpa adanya rasa curiga sedikitpun mereka membuka pintu kelas dengan berbagai
macam gaya, ada yang sambil belagak nyisir, ada yang sambil tolak pinggang, ada
yang sambil ngaca, ada yang sambil baca Koran. Udah gitu buka pintunya
bareng-bareng lagi, lalu nggak disangka-sangka tiba-tiba
BYUURR!!….
Empat
ember kaleng berwarna hitam yang penuh berisi air jatuh dari atas pintu dan
langsung sukses masuk ke kepala mereka berempat, otomatis aja seluruh badan
mereka dari ujung jidat ampe jempol kaki jadi basah kuyup.
”
Waduh..apa-apan nih !!! teriak Dhany panik sambil berusaha mencabut ember
kaleng yang kayaknya pas banget ama ukuran kepalanya.
“Woi tolongin gue dong!!” teriak Dewa sambil
mondar-mandir di depan kelas.
Sementara
itu si Peter nabrak tembok karena nggak bisa ngeliat apa-apa dari balik
embernya, trus si Shaden jatuh kesandung kaki Peter,
GUBRAK…KOMPRYANG…DUENGG..!!!!
Melihat
kejadian unik itu seluruh penghuni kelas 1-B pada ketawa ngakak semua
“Hahaha…liat tuh ada topeng monyet nyasar,
hahaha..!!” ledek salah satu murid yang disambung dengan ledekan-ledekan lain
yang kreatif dan mengundang decak kagum oleh murid-murid yang lain
Sementara
itu di pojokan kelas, Putri lagi ketawa ngakak abis-abisan ditemenin dua anak
cewek cantik yang ternyata adalah sohib-sohib baiknya sejak masih di kelas satu
es-em-pe dan mereka berdua kebetulan juga masuk di kelas yang sama dengan si Putri,
mereka adalah Sisca si cewek tomboy berambut lurus sebahu yang jago beladiri
wushu dan Febby si cewek berambut ombak yang kelakuannya genit nggak
ketulungan.
Mereka
bertiga inilah yang rupanya telah mengatur siasat untuk ngebalas keempat cowok
itu, terang aja !!,gimana enggak?!, Putri kan temen mereka, gimana mereka bisa
diem aja begitu tau kalau temen baiknya si Putri baru aja dikerjain ama
cowok-cowok rese itu kemarin.
Dua
kejadian bersejarah itulah yang telah membuka mata dan pintu hati mereka untuk
membentuk dua genk yang
“saling melatih perbendaharaan kata-kata
mutiara mereka yang mana di dalamnya tersirat makna yang penuh arti dan sangat
mendalam yang mampu menyentuh perasaan seorang insan dari lubuk hati dan
sanubarinya yang paling dalam, serta sebagai suatu ajang untuk menyalurkan ide,
bakat, minat dan kreativitas masing-masing dalam bidang pemberian suatu kejutan
bagi pihak satu pada pihak lain dengan usaha sekecil mungkin tapi memberikan
makna yang sangat mendasar dari tindakan yang telah dilakukannya pada pihak
lain tersebut.”
Duileee…….ngomong
apa keselek..nih..??!!
*****
Demikianlah
cerita singkat bagaimana mereka sampai akhirnya menjadi seperti sekarang ini.
Kadang-kadang
bila Putri mengingat kejadian-kejadian yang telah mereka alami selama satu
tahun ini, maka ia merasa bukanlah suatu hal yang aneh lagi bila sampai doi dan
temen-temen ceweknya sekarang ini sedang “bersilahturahmi” dengan keempat cowok
yang dari tadi kayaknya selalu berusaha menyalip laju Mercy terbangnya Putri
dengan Ferrari terbang merah milik Dewa tersebut. Udah gitu pake ngata-ngatain kalau
mobil-nya nggak bisa ngebut lagi, terang aja Putri jadi panas.
Kedua mobil mewah itu saling kebut dan salip
di tengah ramainya kendaraan yang melintas di tengah jalan, dan kayaknya mereka
udah nggak peduli sama sekali dengan keadaan di sekitar mereka, omelan para
pengemudi kendaraan yang lain sama sekali nggak dianggap oleh mereka.
Sementara
itu beberapa ratus meter di depan mereka, beberapa anak kecil sedang bermain
bola di pinggir jalan, dan yang paling ditakutkan pun terjadilah.
DUG
!!!,
bola
plastik itu melayang memasuki jalan raya, dan karena melihat belum ada
kendaraan yang melintas maka salah satu dari anak-anak kecil itu segera
bergegas berlari untuk mengambil bola plastiknya yang kini lagi nangkring di
tengah jalan raya.
Ketika
anak kecil itu memegang bola plastiknya, tiba-tiba ia dikejutkan oleh sepasang
mobil mewah yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi ke arahnya, anak kecil
itu cuma bisa bengong tanpa bisa berbuat apa-apa.
Melihat
keadaan tersebut para pejalan kaki yang saat itu lagi ramai-amainya memadati
trotoar, banyak yang berteriak histeris dan tidak sedikit juga dari mereka yang
menutup matanya karena tidak ingin melihat kelanjutan dari peristiwa
mengerikan yang akan terjadi depannya
itu.
Sementara
itu Putri, Dewa dan teman-temannya baru menyadari hal itu setelah jarak
kendaraan mereka tinggal lima meter lagi dari anak kecil itu, sebuah jarak yang
terlalu kecil untuk menghentikan sebuah kendaraan yang sedang melaju dengan
kecepatan 120 km/jam, tidak ada satupun pilihan yang tertinggal bagi mereka
untuk mencegah peristiwa itu terjadi.
Kalaupun
mereka bisa mengerem laju mobil mereka seketika itu juga, maka secara otomatis
hal itu akan menyebabkan tabrakan beruntun puluhan kendaraan lain yang saat itu
sedang melaju kencang di belakang mereka dan yang lebih buruk lagi mobil yang
direm mendadak dengan kecepatan setinggi itu akan melemparkan para penumpangnya
menembus kaca depan, atau bilapun kedua mobil itu bermaksud untuk menghindari
anak kecil itu maka pilihan bagi mobil Ferrari terbang milik Dewa ialah banting
setir ke kiri jalan yang akan menyebabkan mobilnya menabrak pagar pembatas
trotoar dan menabrak para pejalan kaki yang saat itu lagi ramai-ramainya
memadati trotoar
Sedangkan
bagi Putri bila ia bermaksud untuk menghindar maka ia harus banting setir ke
kanan jalan yang menyebabkan mobilnya menabrak pagar pembatas jalan dua arah
dan memasuki jalan yang berlawanan arus yang akan menyebabkan kendaraannya
ditabrak kendaraan lain yang saat itu sedang memadati jalan raya.
Tentu
saja pilihan yang tersisa hanyalah, menabrak anak kecil itu, lalu melarikan
diri secepat mungkin sebelum dihakimi massa.
Tapi
semua itu bukanlah hal yang sedang dipikirkan oleh Putri pada saat itu.
Saat
itu walaupun kaget tapi dia masih sempat mengucapkan kata-kata yang tak mungkin
terbayangkan oleh orang biasa pada saat kritis seperti itu. Kata-kata itu
ialah,
“WAKTU
BERHENTILAH !!!!!”
Ziiingg !!!
Seketika
itu juga suasana menjadi sunyi, tidak ada suara yang terdengar sedikitpun, Putri
membuka matanya perlahan-lahan, lalu ia melihat keadaan sekitarnya, ia melihat
semua para pejalan kaki di trotoar tidak ada yang bergerak sedikitpun, semuanya
kaku, beku, begitu juga dengan kendaraan-kendaraan yang dari tadi bersileweran
di jalan raya, tidak ada yang bergerak, suasana sekelilingnya begitu tenang dan
sunyi, sorry..!!! bukan…,bukan..suasana
sekelilingnya saja, tapi keadaan seluruh dunia saat ini betul-betul berhenti
total, waktu betul-betul telah berhenti sama sekali, dan semua itu Putri yang
melakukannya.
Apa
yang terjadi pada Putri sebenarnya bukan menghentikan waktu, karena secara
ilmiah, waktu tidak bisa dihentikan, tapi waktu bisa dibuat relatif terlihat
berhenti oleh orang yang bersangkutan. Dan caranya adalah dengan mempercepat
semua atom tubuhnya sampai mendekati kecepatan cahaya, sehingga dilihat dari
sudut pandang Putri, semua orang dan benda di sekelilingnya terlihat berhenti.
Sebenarnya
dari kecil Putri telah terbiasa melihat keadaan seperti ini, ia telah menguasai
kemampuan menghentikan waktu sejak masih kecil, dia sendiri tidak tahu dengan
pasti bagaimana dia bisa melakukan semua itu, namun yang pasti hal yang seperti
sekarang ini tidak lagi membuatnya kaget.
Tapi
kali ini ada hal lain yang membuat jantung Putri berdegup kencang, bukan karena
waktu yang berhenti, tapi karena teman-temannya sendiri. Ia mengira saat ini
pasti teman-temannya sedang dalam keadaan beku dan sedang menutup matanya
masing-masing dengan ekspresi kaget dan ketakutan di depan anak kecil yang kini
tinggal berjarak tiga meter dari kendaraan mereka.
Tapi ternyata semua bayangannya itu meleset
jauh, bahkan meleset terlalu jauh. Betapa tidak, saat ini ia melihat
teman-temannya yang dalam keadaan beku itu sedang dalam posisi yang tidak
pernah terbayangkan olehnya sebelumnya.
Saat
ini dalam keadaan beku ia melihat Sisca sedang melayang disamping mobil
Mercy-nya itu ! yang pada saat yang sama juga sedang melayang sekitar 7 meter
dari permukaan tanah!! dan tampaknya di bawah mobilnya itu ia melihat Shaden
dalam posisi seolah-olah sedang mengangkat mobilnya!!! (atau memang dia sedang
mengangkat mobil Mercy-nya itu ? ), di kursi belakang mobilnya ia melihat Febby
sedang mengacungkan tangan lentiknya kearah mobil Ferrari terbang milik Dewa,
hal yang sama yang juga sedang dilakukan Sisca saat ini.
Ternyata
nasib Ferrari terbang Dewa tidak begitu berbeda dengan Mercy miliknya, saat ini
mobil merah itu sedang melayang didepan mobilnya, di bagian bawah body mobil
terlihat Dhany sedang dalam posisi mengangkat mobil itu!!, sedangkan di bagian
belakang mobil terlihat Peter sedang memegang Bumper Ferrari terbang merah itu
dengan erat!!. Sedangkan Dewa terlihat sedang melayang di depan mobilnya sambil
memegang erat anak kecil yang berada di tengah jalan tadi !!.
Betul-betul tidak bisa dipercaya ternyata
semua teman-temannya memiliki kekuatan super seperti dirinya, dan ia tidak
menyadarinya selama ini, mengapa mereka merahasiakannya?, mengapa ia bisa tidak
mengetahuinya sama sekali,
Tapi
tunggu dulu…, ada sesuatu yang janggal!!, Putri memperhatikan ekspresi wajah
teman-temannya satu persatu dengan seksama, ternyata mereka semua saling
berpandangan satu sama lain, tapi dengan ekspresi kaget, heran dan
kebingungan..!!!! seolah-olah mereka juga baru menyadari bahwa teman-temanya
yang lain juga memiliki kekuatan yang sama dengan mereka.
Melihat
hal itu Putri merasa bahwa bukan hanya dia saja yang baru mengetahui kenyataan
yang mengejutkan ini, ternyata mereka semua termasuk dirinya selama ini
menyembunyikan kekuatan masing-masing. Putri betul-betul kaget melihat itu
semua tapi di lain pihak ia juga senang, ternyata bukan hanya dia saja yang
memiliki kekuatan aneh.
“Gue
betul-betul nggak nyangka sama sekali, ternyata bukan hanya Febby dan Sisca
saja yang memiliki kekuatan aneh, tapi keempat cowok rese itu juga memilikinya”
gumam Putri.
“Ini
betul-betul peristiwa unik, nggak boleh dilewatin gitu aja nih, hihi..” ujar Putri
sambil ketawa cekikikan.
Putri
lalu mengaktifkan Palmphone miliknya (pada jaman 2050 ini handphone sudah
digantikan Palmphone, yaitu menjadikan telapak tangan sendiri sebagai layar
untuk menampilkan hologram smartphone beserta seluruh fungsinya). “Saat-saat
kayak gini kudu musti harus wajib dilestarikan nih…hihi… asiikkk banget,
gimana ya reaksi mereka kalau ngeliat foto ini nanti” tawa Putri dalam hati
sambil terbang beberapa meter di samping kedua mobil yang sedang melayang itu,
haahh
?? Putri juga bisa terbang ??, memang, pada saat waktu sedang berhenti maka semua hukum alam tidak berlaku
lagi pada Putri, termasuk juga hukum gravitasi, makanya Putri bisa terbang pada
saat waktu sedang berhenti, hanya pada saat itu saja.
“Kayaknya
dari jarak segini udah pas nih” kata Putri sambil memencet tombol kamera
digital di Palmphone-nya lalu mengarahkannya pada dirinya dan teman-temannya,
KLIK
!!!
“Hihi…jadi
deh, oke sekarang saatnya balik lagi ke tempat duduk gue, gue jadi penasaran
apalagi yang bakal mereka lakukan dengan waktu yang sesingkat ini” lalu Putri
duduk kembali di kursi mobilnya, ia menebarkan pandangannya melihat
teman-temannya lalu tersenyum,
”Betul-betul
kecepatan yang menakjubkan…sebelum gue sama sekali menghentikan waktu mereka
telah melakukan ini semua..padahal kalau’ dihitung-hitung waktu yang gue
perluin untuk menghentikan waktu paling-paling cuma sepersekian detik, tapi
mereka telah melakukan ini semua dalam jangka waktu yang sesingkat itu dan
sebelum waktu berhenti total”, Putri lalu memasang sabuk pengamannya dan
meletakkan kedua tangannya pada setir, lalu berkata,
“
WAKTU KEMBALILAH SEPERTI SEMULA !!!!”
“Ziiingggg !!!!” BRUUUMMMM…!!!!
Tiba-tiba
terdengar suara mobil yang sedang melaju dengan kencang, itu suara mobilnya dan
mobil Dewa yang sedang melaju beriringan di tengah jalan,walaupun agak kaget Putri
berusaha untuk tenang, ia melihat teman-temannya sudah kembali ke tempat
duduknya masing-masing, begitu juga dengan keempat cowok rival mereka itu, tapi
kali ini suasananya agak berbeda, mereka semua saling terdiam, tidak ada yang
berbicara sama sekali, kayaknya semuanya sedang tenggelam dalam pikiran mereka
masing-masing,
gimana
enggak??!!
Siapa
coba yang nggak shock ngeliat ternyata teman-teman yang mereka kenal selama ini
memiliki kekuatan super!!!.
Putri
tersenyum melihat mereka yang kayaknya jadi salting banget, Putri melihat
melalui kaca spionnya, ternyata mobilnya telah berpindah sejauh 600 meter dari
TKP, diam-diam ia merasa kagum dengan kecepatan gerak teman-temannya ini, Putri
juga merasa anak kecil yang tadi pun pasti telah selamat, emang sih, dugaan Putri
nggak salah, saat ini anak kecil itu udah berada di atas trotoar kembali dengan
kaki gemetaran, tak urung juga pejalan kaki dan pengemudi kendaraan yang lain
jadi keheranan melihat dua mobil mewah yang tadi jelas-jelas ada di depan
mereka tiba-tiba menghilang kayak asap entah kemana. Mereka nggak tau kalau
kedua mobil tersebut sudah berada jauh dari tempat itu.
Sementara
itu suasana yang sama masih belum berubah, baik pada temen-temennya Putri
maupun pada kuartet rese di dalam Ferrari terbang merah itu. Karena ngerasa
suasananya semakin bikin Bete, mau nggak mau Putri ngerasa harus ngambil
tindakan duluan.
“Ooiii…Dewaa..!!!! berhenti sebentar ada yang
mo gue omongin nih..pentinggg..!!!” teriak Putri kenceng, otomatis aja
temen-temennya yang dari tadi bengong jadi pada kaget semua.
“Apa-apan sih ?!” omel Dewa kesal.
Karena
ngeliat Dewa nggak ngerespon, maka Putri langsung aja banting setir mobilnya ke
depan mobil Dewa dan ngerem mendadak,
CCCIIITTT..!!!
otomatis
aja Dewa kaget setengah mati dan langsung nginjek rem mobilnya secepat mungkin
tepat beberapa senti sebelum mobilnya menabrak mobil Putri.
“Dasar kuntilanak !!!!, ooiii…lo bisa
nyetir nggak sih..!! maki Dewa kesal, belum sempet Dewa ngelanjutin kata-kata
mutiaranya tiba-tiba
BLETAAKK
!!
batu
segede kepalan tangan melayang dari luar jendela sebelah kiri tepat menimpuk
kepala gondrongnya,
otomatis
aja temen-temennya Dewa jadi kaget, apalagi setelah mereka melihat keluar
ternyata Putri sedang berdiri di samping jendela sambil nyandar di pagar
pembatas jalan.
“Lho…Put?? Sejak kapan lo ada disitu???” Tanya
Shaden bingung tanpa memperdulikan Dewa yang sedang kesakitan.
“Perasaan….,
kayaknya loe tadi masih ada di dalam mobil lo deh..??!!” sambung Peter,
“Iya…kok bisa??!!” Tanya Dhany.
“Ahh..udah
deh..nggak usah dibahas, mendingan lo-lo pade cepetan turun deh, ada yang mo
gue liatain nih..” jawab Putri nyantai,
mereka
nggak tau kalau tadi Putri sempet berhentiin waktu pas Dewa lagi ngomel
kemudian ia mengambil batu di pinggir jalan dan menimpuk Dewa.
Akhirnya
mereka semua pun berkumpul di pinggir jalan ngerubungin si Putri.
“Mo ngeliatin apaan sih?” Tanya Peter.
Putri
ngeluarin Palmphone -nya. “Nih..coba
liat loe pasti kaget deh”
“HAAAHHH..???!!!!!”.
”Jadi loe cuma mo nunjukin Palmphone baru
loe??!!” seru Dhany nggak percaya.
”Ya..ampun PUUT… lo kok ngampung amat sih..
yang beginian sih pembantu gue juga punya” ledek Shaden.
“Jadi cuman gara-gara Palmphone norak gini, lo
sampe repot-repot nimpuk pala gue??!!” omel Dewa kesal.
“Put.. lo yang bener aja dong..??!!” bisik Sisca.
“Iya
malu-maluin tau..!!” bisik Febby sambil nyubit pinggang Putri.
“Bukan..!!bukan
itu..!!” seru Putri kesal
”Maksud
gue coba lo liat ini…!!” omel Putri sambil nunjukin Palmphone -nya bersamaan
dengan itu ada HMS (Hollographic Messages Service atau layanan pesan hologram) masuk
dan Putri nggak sengaja mencet tombol Yes untuk menerima HMS itu,
ternyata isinya dari Robby cowoknya Putri, sebuah pesan teks hologram melayang di atas telapak tangan Putri.
”
Put gue cinta bgt ama loe…tp gue udah punya gebetan baru ..sorry ya..kita putus
aja.!!!”
HUUAHAHA…HAHA..!!!!!, kontan aja semuanya pada
ngakak ngeliat isi HMS itu.
“ Oooo..jadi loe mo ngeliatin HMS itu ya..??!!” ledek Dhany.
“Kesiiiaannnn….deh lo…hua..ha..ha…..” sambung Shaden.
“Ooii lo jangan gitu donk tega amat.. liat tuh
dia udah mo nangis..hue..” ledek Peter,
“Put
sebagai orang yang sering ngerjain lo.. gue turut berduka cita deh…” ujar Dewa
menahan tawa sambil menepuk bahu Putri.
“Lo-lo jangan pada rese gitu napa sih” omel Sisca
sambil mendorong bahu Dewa dengan kasar.
“Iya..gini-gini
juga Putri temen gue tau..!!” bela Febby
ikut-ikutan.
“Iya..gue tau tapi caranya jangan kasar gitu
dong..” omel Dewa sambil mendorong balik bahu Sisca.
“Oooo..jadi loe nggak terima nih.!!!.trusss lo
mau apa ??!!” tantang Sisca kesal.
“Lo serius nih…??!!!” bentak Dewa.
“Eehh..gondrong !!!, jangan mentang–mentang
cowok, trus lo kira gue takut ama lo ya..!!” bentak Sisca nggak mo ngalah.
“Ehh..bawell
!!!, jangan mentang-mentang lo jago wushu trus gue nggak berani ama lo..!!!”
“Ape
lo..??!!” bentak Sisca sambil ngedorong
bahu Dewa.
“Lo
yang ape?!!!” bentak Dewa sambil balik
mendorong bahu Sisca.
“Apa
lo !!!” balas Sisca sengit.
“Lo
serius nih..??!!!”
“Kalau
gue serius lo mo ape hah??!!”
“Beneran
nih..??!!”
“Iya
gue beneran..!!! napa??!! Bilang aja lo takut..!!”
“
Apa..??!! gue takut ama lo..??!! nggak kebalik apa..??!!!”
Akhirnya
mereka berdua pun saling tolak-menolak bahu, suasana yang udah panas ini semakin
panas berkat dorongan moril dari temen-temennya masing-masing.
“BERISIIII..IIKK..!!!!!”
tiba
–tiba aja Putri menjerit kenceng, otomatis aja semuanya jadi pada kaget,
semuanya ngeliatin Putri.
“Nggak
usah ngungkit-ngungkit masalah gue ama Roby lagi deh..itu masalah pribadi gue,
nggak usah ikut campur napa??!!..lancang amat sih!!!” teriak Putri kesal.
“Put..so..sorry..tadi
gue cuma mo ngebelain lo..” jelas Sisca.
“Udah
deh, tolong, nggak usah dibahas lagi, mendingan lo liat ini aja deh..!!” ujar Putri
kesal sambil ngeliatin Palmphone -nya ke Sisca.
“Put..!!..Putri..!!”
panggil Febby, tapi yang dipanggil nggak noleh sama sekali.
“Feb..Febby..,
mendingan lo liat ini dulu deh..” kata Sisca sambil menarik tangan Febby yang
hendak menghampiri Putri. Sisca mengcopy file foto hologram di Palmphone Putri
ke Palmphone miliknya.
“Apaan
sih..??”
“Nih..coba
liat..” kata Sisca sambil memperlihatkan gambar hologram di Palmphone miliknya
di depan wajah Febby. “Haaaaahhh…???!!!” jerit Febby kaget.
“Apaan
sih..??” Tanya Peter penasaran sambil melihat ke arah Palmphone milik Sisca.
“Ada
apaan ??” Tanya yang lain semakin penasaran, lalu setelah mereka semua melihat
gambar hologram yang melayang di atas Palmphone itu
“Haaaahhh…i..ini
kan..!!!” kata Dhany terbata-bata.
“Ini kan..ini gambar waktu kita lagi…..lagi..”
sambung Dewa nggak percaya,
pada
gambar hologram tersebut terdapat foto Putri lagi tersenyum dan dibelakangnya
ada dua buah mobil yang sedang diangkat oleh teman-temannya .
“Tu..tunggu
dulu..ini kan gambar hologam yang diambil dari Palmphone milik Putri
be..berarti foto ini dia yang…” jari telunjuk Shaden bergetar menunjuk ke arah Putri.
Lalu
mereka semua pun menghampiri Putri, “Put..foto ini lo yang ambil?” Tanya Sisca
seolah-olah nggak percaya, yang ditanya cuma mengangguk tanpa menoleh,
“Ta..tapi....bagaimana
caranya..??” Tanya Peter semakin nggak
mengerti,
Putri
lalu menoleh dan tersenyum. “ Gue.. bisa..menghentikan …waktu…, jelas??!!” kata
Putri tegas dan perlahan.
Yang
lain saling berpandangan.
“Ahh..udah
deh ngga usah pada muna lagi.., mendingan lo-lo semua ngaku terus terang aja,
terus jelasin apa yang sedang lo semua lakuin pada saat itu..”,
yang
lain masih terdiam,
“
oke deh gue mulai dari gue sendiri…”kata Putri menghela napas.
“Sepersekian detik sebelum kejadian, gue
menghentikan waktu untuk nyelamatin anak kecil itu dan kita semua.., tapi coba
tebak apa yang gue liat pada saat waktu telah berhenti..??!!”
Putri
lalu menunjukkan gambar hologram yang melayang di atas Palmphone -nya itu pada
temen-temennya yang lain.
“Nihhh..!!
ini yang gue liat waktu itu.., gue udah ngaku pada lo semua tentang diri gue..
sekarang gue minta lo semua ngaku aja deh, jujur, nggak usah disembunyiin
lagi.., kita semua udah pada tau kok..!!!..So..bagaimana??!!” Putri
memandangi mereka semua satu persatu.
“Ngg…gue…. … waktu kejadian berusaha mindahin Ferrari
terbangnya Dewa dengan kekuatan telekinesis supaya nggak nabrak anak
kecil itu, tapi ternyata Peter dan Dhany berpikiran sama dengan gue, mereka juga
mengangkat mobil itu, lalu secepat mungkin mobil itu gue pindahin sejauh
mungkin dari tempat kejadian” jelas Febby dengan suara pelan.
“Oooo..pantesan aja kok kayaknya Ferrari
terbangnya Dewa ringan banget waktu itu, walaupun gue tau si Dhany ngebantuin
gue tapi perasaan ada yang aneh waktu itu” kata Peter
“Betul..betul…,
tapi gue sempet kaget juga lho waktu ngeliat Sisca yang melayang dan Shaden
yang ngangkat mobilnya Putri” sambung Dhany.
“Kalau gue…waktu itu gue mo ngangkat anak
kecil itu pake kekuatan angin..eh..nggak taunya si Dewa sudah terbang sambil
mengangkat anak kecil itu” sambung Sisca.
“Emangnya lo bisa mengendalikan angin?” Tanya Dewa.
“Sebenarnya bukan cuma angin sih, tapi seluruh
kekuatan unsur alam, kayak air, api, angin, tanah, besi, es, kayu,…”
“Lemper, batagor, karedok,martabak….” sambung Shaden
ngasal..
”Kumplit
amet neng…haha..ha..” ledek Dhany.
“Susah amat ya.. ngomong ama tukang lemper..”
balas Sisca nggak mo ngalah.
“Eeeehhh..lo jangan ngeledek dong, emang ada
tukang lemper imut kayak gini..??
dengerin nih puisi gue..,
Ada laler nempel di buah duren,
biar kate tukang lemper tapi gue
kerenn
!!!!”
kata
Shaden dengan pe-denya. Febby ama Sisca ampe keselek ngedengernya.
“Tul..biar
tampangnya ringsek gini, nggak ada miripnya ama orang tapi yang penting kan ada
idungnya” bela Peter.
“Ehh..lo ngebelain gue apa ngeledek gue sih?”
omel Shaden manyun.
“Eh..sori jek..maksud gue itu buat si Sisca
ama trio kwek-kweknya” jelas Dhany.
“Ooooo…”.
Melihat
kekonyolan cowok-cowok rese itu Putri nggak tau musti ketawa apa musti sebel.,
sebenernya sih dari tadi Putri pengin ngebahas soal kemampuan yang sama-sama
mereka miliki ini, soalnya kok kayaknya agak aneh juga, mereka semua saling
kenal kayak gini, dan semuanya memiliki kemampuan aneh, kayaknya semua ini
terlalu sederhana untuk dikatakan sebagai suatu kebetulan.
“Baru
kali ini gue ngeliat orang tulalit kayak gini..eehh tau nggak??!! lo tuh error
banget ya” Febby ngebantuin si Sisca ngeledekin cowok-cowok rese itu.
“Sembarangan ngatain orang error..gue
nggak terima nih!!” celetuk Peter.
“Ho-oh..” bela Shaden,
“Biar error gini dia juga temen gue
tau” tambah si Dewa,.
“Eh..Wa..” Tanya Peter.
”Apaan..?”
jawab Dewa.
“Ngomong-ngomong error tuh apaan sih??”
Tanya Peter dengan imutnya,
kontan
aja Sisca, Febby dan Putri pada ngakak,
“Ehh..Peter..lo
tuh te-ka nggak lulus, es-de nyogok ya?!” ledek Putri.
“Error
tuh…yang biasanya digoreng tau !!, kayak error mata sapi…” ujar Febby
ngasal.
“Error
setengah mateng, error ceplok…” tambah Sisca.
“Oooo…gitu..??!!”
ujar Peter polos sambil garuk-garuk kepala.
“Ter
lo jangan ngasal dong….” Senggol Dewa.
“Iya..malu-maluin
atuh..” tambah Dhanny sambil nutupin mukanya pake topi disambut tawa Putri
dan temen-temen seperjuangannya.
“Hahahaha…dodol banget ya lo pade..” tawa Putri.
“Lo yang dodol..!!” balas Shaden.
“Lo..!!!” tambah Febby dan Sisca bareng.
“Lo..tuh..!!!” sambung Peter, Dhany dan Dewa
nggak mau kalah.
Akhirnya
setelah ber-“lo-lo”-an selama beberapa menit, para Superboys pun ngacir
duluan.
“Ahh…udah
deh..susah ngomong ama cewek bawel..” ujar Dhany sengit.
“Iya pulang aja yok..mending gue pulang aja
ngasih makan kambing gue di rumah” sambung Shaden.
“Haaahhh..!! lo piara kambing???!!” pekik Dewa
nggak percaya.
“Hahahaha..pantesan aja tampang loe mirip
kambing..!!!” teriak Sisca.
“Lo yang kayak kambing…!!” balas Shaden
sengit.
“Lo tuh…” sambung Febby nggak mo kalah.
“Udah
deh nggak usah diladenin…haram hukumnya” ujar Dewa.
“Iya… susah ngomong ama cewek, kebanyakan
makan cabe rawit lo pade!!!” teriak Peter.
Lalu
mereka memasuki mobilnya dan langsung ngacir diiringi sorakan Putri dan
kawan-kawannya.
Ditengah
perjalanan si Dewa ngomong. “Eh..gue bener-bener nggak nyangka lho..kalau lo-lo
semua ternyata memiliki kekuatan juga kayak gue..”
“
Gue juga lho..nggak nyangka..” sambung Peter.
“Ehh..gimana kalau kita gunakan kekuatan kita
ini di jalan yang benar dan diridhoi..” usul Dhany.
“Maksud lo buat ngerjain si trio kwek-kwek itu
??” Tanya Shaden.
“Iya dong, otomatis...!! siapa
lagi...??!!.mubazir tau, kalau nggak dipergunakan dengan sebaik-baiknya” jelas Dhany
“ Nggak usah khawatir bakalan napa-napa deh, orang mereka juga punya kekuatan
ini..” tambahnya.
“Betul..juga..gue
setuju banget tuh..” ujar Shaden.
“Gue
juga setuju” sambung Peter.
“Gue
juga” tambah Dewa disambut tawa kuartet rese yang lainnya.
*****
Pada
keesokan harinya saat sedang jam istirahat, Putri, Febby dan Sisca lagi minum
jus di kantin sekolahan sambil nyantai.
“Ooooohh… jadi selain bisa menghentikan waktu
sesukamu, waktu juga akan berhenti secara otomatis bila ada suatu bahaya yang
mendadak akan menimpamu ya?” ulang Febby.
Putri
nyengir “Tul banget..” jawabnya singkat.
“Asik
juga tuh, jadi kayak semacam alarm dong..” tambah Febby sambil menyeruput
jus-nya.
“Tunggu
dulu.. berarti secepat apapun gerakan kami dan kuartet rese, kalau kami berniat
menyerangmu, maka secara otomatis waktupun akan berhenti..begitu??” Tanya Sisca.
“Iya..soalnya
kalau niat kalian mau mencelakakan gue, maka waktu pasti akan berhenti dengan
sendirinya, maklum aja gerakan gue kan nggak secepat kalian, paling gue taunya
kalian mo nyerang pas waktu udah berhenti dan kalian udah berada beberapa senti
dari hadapan gue..” jelas Putri panjang lebar.
“Berarti
lo nggak usah khawatir dong ama si kuartet rese..” ujar Febby.
“Otomatis..!!”
seru Putri dan Sisca bareng sambil cengengesan.
“Eh..eh..coba liat tuh sapa yang datang..”
tunjuk Febby, di kejauhan tampak para Superboys lagi menuju ke arah
kantin.
“Panjang umur juga tuh..baru aja diomongin..”
ujar Putri.
“Eh..ntar kalau mereka lewat sini kita kerjain
yok” usul Sisca.
“Setuju banget..” tawa Putri dan Febby.
Sementara
itu di lain pihak keempat cowok ini kayaknya sudah tau kalau di kantin ada The
girls dan kayaknya mereka udah tau akan “niat baik” The Girls pada
mereka, “Ooi..pada siap-siap ya..pada hitungan ketiga kita serang tiga cewek
bawel itu..” kata Dewa..
”Beres
deh..jek..” jawab Peter..
”Inget
lho ya..jangan sampai murid-murid yang lain tau, kita harus lakukan ini dengan
kecepatan tinggi, diluar batas penglihatan orang-orang awam” jelas Dewa sekali
lagi.
“Otomatis
dong..!! tenang aja man..!! rileeek..” celetuk Dhany nyantai. Mereka berempat
pun berjalan semakin mendekat ke arah meja dimana Putri dan temen-temennya
duduk.
“Eh..mereka udah deket tuh” bisik Sisca.
“Siap-siap…semua” bisik Dewa memberi aba-aba.
Jarak
mereka tinggal beberapa langkah lagi. Pada saat yang bersamaan Sisca dan Dewa
berbisik memberi aba-aba pada temannya yang lain ,
“SATU”…….……….
“DUA”
……
TIGA!!!!
“ZZziiiinnggg…!!!!”
seketika
itu juga suasana menjadi sunyi, tidak ada seorangpun di kantin itu yang
bergerak, kecuali Putri.
Tampaknya alarm waktu Putri bekerja
dengan baik. Putri melihat sekelilingnya, ternyata saat ini kuartet rese sedang
mengelilingi mejanya dan memegang ember berisi air yang entah sejak kapan
berada di tangan mereka, mereka ternyata bermasud numpahin air ke Putri dan
teman-temannya.
Putri
melihat, dalam posisi beku Sisca sedang mengacungkan tangannya ke arah air yang
akan disiramkan Dhany pada dirinya, tapi anehnya air itu justru dalam posisi
melengkung ke arah Dhany,
Putri
tersenyum melihat itu “Sukurin..!! lo kan tau Sisca bisa mengendalikan semua
unsur alam, masa loe nggak tau sih kalau air itu termasuk unsur alam..??!!
dasar bego lo..!!” ujar Putri sambil ngejitak kepala Dhany.
Hal
yang sama juga terjadi pada diri Febby dan Dewa, air yang diarahkan Dewa pada
Febby justru melengkung ke arah Dewa, “telekinesis” gumam Putri sambil
tersenyum. Sedangkan Shaden dan Peter saat ini sedang dalam posisi melayang
diatas Putri, air yang akan mereka tumpahkan berhenti sekitar sepuluh senti
dari kepala Putri,
“Ooo..disini
ya lo pade..??!! nekat amat lo mo ngerjain gue…nggak tau apa gue punya alarm
waktu” ujar Putri dalam hati.
“Hihihi..
mampus lo-lo pade, gue kerjain abis-abisan…” selesai berkata itu Putri berlari
menuju kelasnya, selang beberapa lama kemudian Putri kembali dengan spidol
merah ditangannya.
“Hihihi….bakalan
seru nih” kata Putri sambil ketawa cekikikan. Tak berapa lama kemudian Putri
tampak sibuk asyik mempraktekkan pelajaran kesenian menggambarnya pada wajah
dan seluruh badan kuartet reseh.
Dengan
spidol merahnya wajah Peter dicoret abis-abisan, dikasih gambar lipstik setebal
mata memandang, dikasih eye shadow setebal tiga senti dengan memanfaatkan bahan
dasar kapur tulis mirip kayak orang abis nabrak tiang listrik, bajunya dibuka
trus diiketin dilehernya persis superman nyasar, udah gitu seluruh penghuni
bonbin digambarin dengan lengkap dan terperinci di badan si Peter
Lain
halnya dengan Dewa mukanya digambarin kumis ama brewok, bukan hanya mukanya
tapi seluruh badannya digambarin bulu-bulu yang lebat yang merangsang nafsu
pengen ngejitak, kalau Dhany seluruh badan ama mukanya sekalian juga digambarin
pelangi ama pemandangan alam desa, sedangkan Shaden didandanin mirip bencong
nyasar, kecebur kali, ketabrak trek gandengan..(ehh..kebayang nggak tuh??!!).
Seperti
biasa…. untuk mengabadikan hasil karyanya Putri mengambil foto dengan Palmphone.
Lalu
setelah menemukan sudut pengambilan gambar yang pas Putri pun tersenyum dan
JEPRET
!!!
“Jadi..deh…hahaha…Febby
ama Sisca pasti bakalan sakit perut ngeliat foto ini nanti…” gumam Putri dalam
hati sambil menahan tawanya.
Lalu
Putri pun duduk kembali di kursinya setelah memutar balik ember yang diarahkan Shaden
dan Peter pada dirinya, otomatis aja air yang tadi mengarah ke Putri jadi
berbalik ke arah mereka berdua.
”Waktu
kembalilah seperti semula..!!” ujar Putri .
“Zzziiinnggg…!!!”
Huahahahaha….!!!”
Tiba-tiba aja Sisca dan Febby ketawa ngakak abis-abisan sambil nunjuk-nunjuk ke
arah kuartet reseh yang entah kapan sudah berada di luar kantin dalam keadaan
yang basah kuyup dan “mengenaskan”
otomatis
aja seluruh murid yang ada di kantin spontan noleh ke arah yang ditunjuk mereka
berdua.
Hasilnya
pun sudah bisa ditebak, banyak murid yang lagi makan dan minum pada keselek
gara-gara ketawa ngeliat “pawai ondel-ondel” di luar kantin itu.
“Ooiii..kalau
mo main topeng monyet jangan disini..ditengah lapangan sono..!!” ledek salah
satu murid.
“Aduuhh..mbak dandanannya seksi amat sih…ada discount-nya
ngga nih..??!!” tambah murid lainnya sambil nyolek Shaden yang udah mirip
bencong cacingan.
Huahahahahaha…suara
tawa penghuni kantin kayaknya udah nggak ada matinya, kesian banget kuartet
reseh, mereka bener-bener lagi sial hari ini.
“Jek..lari..jek..!!”
teriak Dewa.
“Aduuhh…malu-maluin
banget…!!!” ujar Dhany sambil nutupin mukanya.
“Pada
ke wc yok ngumpeett..!!!” usul Shaden sambil lari.
”Yoookkk..!!!”
jawab yang lain kompak disambut tawa murid-murid yang lain.
“Hua..ha..ha..Put..gue tau ini pasti kerjaan
lo kan??!!” timpal Febby sambil nggak berhenti ngakak.
“Yoi dong siapa dulu…Putri…!!! gimana keren
nggak ide gue??!!” Tanya Putri.
“Te-O-Pe-Be-Ge-Te banget !!” jawab Febby dan Sisca
bareng.
“Kalau gitu sebelum basi mendingan lo liat ini
dulu deh..” ujar Putri sambil memperlihatkan foto hologram kuartet reseh pada Palmphone
miliknya. Kontan aja Febby dan Sisca jadi mules-mules nggak ketulungan menahan
tawa mereka.
Berkat
peristiwa bersejarah kemaren, empat cowok yang ngakunya keren itu akhirnya
semakin terkenal di sekolahannya, bedanya kalau dulu, banyak cewek yang senyum
malu-malu melihat mereka, kalau sekarang, banyak cewek yang ketawa ngakak
habis-habisan melihat mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar